Tren Elektabilitas PKB Terus Meningkat, Gus AMI: Politik Kehadiran dan Melayani Menjadi Kunci

oleh

JAKARTA,REPORTER.ID – Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar mengaku bersyukur karena dari sejumlah survei nasional yang dilakukan beberapa lembaga survei, PKB konsisten berada di posisi tiga besar nasional.

”Saya bersyukur selama survei-survei akhir-akhir ini, kita dalam posisi yang baik, konsisten dalam tiga besar. Kadang di atas Golkar, kadang di atas Gerindra. Harapan kita bisa mengalahkan PDIP. Kita harus tangkap makna hasil survei ini dalam praktik politik,” ujar Gus AMI dalam sambutannya saat Halal Bihalal Idul Fitri 1442 H secara virtual dengan DPC-DPC dan DPW se-Indonesia, Minggu (23/5/2021).

Dikatakan Gus AMI, ada tiga hal yang menjadi kunci dalam memajukan PKB kedepan. Pertama, PKB harus selalu hadir melayani masyarakat. ”Kepedulian kita. Kita buat Undang-Undang Pesantren, undang-undang yang berpihak kepada rakyat. Kita hadir melayani dan membuat program-program yang nyata,” tuturnya.

Menurut Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini, politik kehadiran sangat penting dalam memajukan PKB kedepan. ”Kehadiran politik dalam kebijakan dan pemerintahan, kehadiran kumpul di masyarakat. Orangnya hadir menyapa, berkomunikasi, muncul di media publik. Tidak ada tempat strategis tanpa muncul gambar PKB,” kata Gus AMI.

Kedua, komitmen sosial yang belakangan menjadi tren. Dikatakan Gus AMI, dalam berbagai survei, saat ini kaum muda memiliki kepedulian sosial yang tinggi. ”Ini kelompok milenial, kaum muda harus kita rebut. PKB harus menjadi parpol terdepan dalam hal kepedulian. Ini karena generasi milenial trennya memiliki rasa peduli yang tinggi, tren sosial, solidaritas, bantuan, penggalangan dana. Kalau tren ini meningkat, PKB harus hadir dalam peningkatan komitmen kepediulian ke rakyat,” urainya.

Poin penting ketiga, kata Gus AMI, warna politik di Indonesia saat ini sangat beragam. Bahkan, kampus pun sudah menjadi kekuatan politik. Begitu pula media massa. Semua pertempuran itu dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan. ”Ujungnya ada Pemred jadi dubes. Saya ingin jalur politik to get power, harus melalui parpol. Kalau dengan itu tidak liar, ada kelembagaan demokrasi yang formal. Faktanya kekuatan media, kampus, LSM, kini menjadi kekuatan parpol. Kekuatan lebih PKB yang tidak bisa ditandingi yaitu kekuatan struktur pengurus sampai level terbawah,” kata Gus AMI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *