JAKARTA, REPORTER.ID – Anggota Komisi IX DPR dar Fraksi PDI-Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen (Gus Nabil) mengatakan perubahan istilah dari PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4 sebenarnya merupakan hal yang tidak esensial. Karena fokus saat ini seharusnya pada program-program mendasar untuk penanganan pandemi itu sendiri.
Demikian disampaikan Gus Nabil terkait perubahan nama PPKM Darurat menjadi PPKM Level 4 pada Jumat (23/7/2021).
Lebih lanjut Gus Nabil mengatakan bahwa penguatan tenaga kesehatan serta fasilitas Rumah Sakit, percepatan vaksinasi, penguatan ketahanan pangan, hingga bantuan sosial untuk warga terdampak.
Perdebatan tentang istilah jadi menghabiskan energi, dan cenderung mengalihkan fokus penanganan. “Di sisi lain, komunikasi publik pemerintah kita terkait emergency dan manajemen resiko harus ditingkatkan lagi,” ujarnya.
Saat ini menurut Gus Naabil, pandemi belum berakhir dan semua harus terus berjuang untuk menangani promble ini secara bersama-sama. “Kondisi pandemi akibat meluasnya kasus Covid-19 di Indonesia harus disikapi dengan kebijakan strategis, cepat dan terukur,” jelasnya.
Menurut dia, monitoring harian dengan data yang terintegrasi sangat penting, di antaranya terkait jumlah kasus, kondisi rumah sakit, penanganan isolasi mandiri, penguatan infrastruktur sosial dan fasilitas kesehatan di tingkat desa sekaligus ketahanan pangan.
Sebab, penguatan ketahanan pangan ini sangat penting, karena pandemi ini akan berlangsung dalam waktu yang tidak menentu. “Perlu ada skenario bagaimana menyiapkan stok pangan secara lokal, di wilayah desa/kelurahan dengan pemanfaatan lahan yang ada. Bahwa diversifikasi pangan penting, juga menggerakkan ibu-ibu dan pemuda untuk menguatkan ketahanan pangan dengan misalnya menanam umbi-umbian dan sayuran sebagai stok pangan di kawasan masing-masing,” pungkasnya.