PKK dan Baznas Bazis Jaktim Santuni 550 Anak Yatim dan Duafa

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Tim Penggerak PKK Jakarta Timur dan Baznas Bazis setempat memberi santunan kepada 550 orang anak yatim dan duafa masing masing menerima Rp 500.000. Pemberian santunan tersebut dilakukan oleh Walikota Jakarta Timur Muhammad Anwar, Ketua TP PKK Jakarta Timur Diah Anwar dengan disaksikan Wakil Ketua I TP PKK DKI Jakarta Ellisa Sumarlin di Gedung Serbaguna Blok C Kantor Walikota Jaktim, Senin (30/8) dalam rangka menyambut bulan Muharram 1443 Hijriah.

Dalam kesempatan itu Walikota Anwar mengatakan, anak anak terlebih anak yatim harus diperhatikan, disantuni, dan disayang.
Terutama mengenai pendidikan mereka harus mendapat perhatian serius demi masa depan anak yatim tersebut agar sukses.

“Pokoknya untuk pendidikannya insyaa Allah akan bantu. Jangan sampai karena yatimnya terbawa susah selamanya. Yatim cukup di masanya. Setelah itu dia akan mandiri, mempunyai integritas dan percaya diri, bahwa yatim sama haknya dengan yang bukan yatim. Kita semua sebagai bapak angkat mereka yang akan peduli pada mereka,” tandasnya.

Sementara Ketua TP PKK Jakarta Timur, Diah Anwar menjelaskan pemberian santunan tersebut dilakukan kepada anak yatim karena mereka sangat terdampak dalam pandemi Covid-19 ini.

” Saya mengharapkan semua anak yatim merasa bahagia layaknya anak-anak yang mempunyai kedua orang tua. Saya juga berharap semua masyarakat, PKK Kecamatan dan Kelurahan peduli terhadap anak yatim-yatim kita,” tambahnya.
Hadir saat itu Syeikh Fikri Thoriq Al-Katiri yang mengapresiasi kegiatan yang menunjukkan besarnya perhatian Pemerintah Kota Jakarta Timur pada warganya yang membutuhkan bantuan. Terutama anak anak yatim, duafa dan yang lain.

Koordinator Baznas Bazis Jakarta Timur Eka Nafisah ketika dihubungi Reporter.id Selasa (31/8) menjelaskan santunan tersebut untuk 550 yatim, duafa dan disabilitas mendapat Rp 500.000,-per orang.

“Jadi seluruhnya Rp 275.000.000,” kata Eka.
Mengenai bantuan kepada korban kebakaran 18 rumah di RW 03 Kampung Melayu yang terjadi 25 Agustus silam Eka mengatakan belum ada permintaan tertulis secara resmi.
“Betul, Pak Lurah Kampung Melayu (H Setiawan) baru menanyakan saja,” kata Eka.
Kebakaran tersebut telah menghanguskan 18 rumah di RT 01, RT 05 dan RT 06/03 yang dihuni 66 KK atau 99 jiwa yang harus mengungsi ditampung di rumah rumah kerabatnya.(PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *