Pemko Jaktim Atasi Banjir Bersama Ratusan RW, 10 Posko Pengungsian Disiapkan di Kampung Melayu

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Menghadapi banjir sekarang ini Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur Selasa (2/11/2021) mengadakan rapat koordinasi secara daring dengan ratusan Ketua RW wilayah rawan banjir dari 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Pulogadung, Pasar Rebo dan Kecamatan Matraman.

Rakor di Ruang Pola Kantor Walikota itu dipimpin Sekretaris Kota (Sekko) Administrasi Jakarta Timur Fredy Setiawan. Mendampingi Sekko saat itu Asisten Pemerintahan Eka Darmawan serta Asisten Administrasi dan Kesra Ahmad Salahudin.

Sementara itu Kelurahan Kampung Melayu sebagai wilayah banjir telah menyiapkan 10. Posko Pengungsian. Lurah setempat Angga Herjuno Selasa (2/11) meninjau kesiapan beberapa Posko tersebut sambil mengamati perkembangan ketinggian air Sungai Ciliwung di wilayah itu.

“Rapat koordinasi ini merupakan realisadi hasil Rapim bersama Gubernur kemarin, agar melakukan forum grup diskusi (FGD) bersama para Ketua RW dan aparat terkait,” ujar Sekko Jakarta Timur Fredy Setiawan.

Langkah ini sambung Sekko, untuk mencari jawaban dari semua permasalahan yang ada di wilayah Jakarta Timur.

“Karena para Ketua RW yang tahu kondisi wilayahnya masing masing, jadi kami mengundang secara zoom meeting membahas segala permasalahan yang dapat ditangani secara tepat,” kata Sekko Fredy Setiawan sambil minta kepada para UKPD terkait agar mempercepat penanganannya.

Ditandaskannya agar antisipasi masalah banjir di wilayah Jakarta Timur dilakukan secara kolaboratif bersama sama antara pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait.

Fredy menandaskan agar keselamatan jiwa para korban banjir diutamakan terutama dalam pekerjaan evakuasi oleh Sudin Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) bersama Satpol PP Jakarta Timur.
“Lakukan tugas dengan cepat sesuai Tupoksi masing masing. Jangan menunggu-nunggu perintah atasan,” tegas Sekko.

Ditambahkan, sesuai Instruksi Gubernur No 52 tahun 2020 terkait percepatan penanganan banjir di Jakarta, maka Dinas Lingkungan Hidup diminta mencari orang untuk duta lingkungan. Ini merupakan apresiasi Pemprov DKI kepada warga atau tokoh masyarakat pemerhati lingkungan yang betul-betul berjasa dalam penanganan banjir di wilayahnya.

Dari catatan Reporter.id , dari 65 kelurahan di Jakarta Timur, ada 12 – 15 kelurahan yang terdampak banjir setip musim hujan. Dari jumlah itu di antaranya Kelurahan Kampung Melayu, Bidara Cina, Cipinang Besar Utara, Cipinang Besar Selatan, Cipinang Melayu, Makasar, Kebon Pala dan Kelurahan Cawang.

Cepat Surut

Sementara Lurah Kampung Melayu Angga Herjuno yang dihubungi Reporter.id Selasa (2/11) sore mengungkapkan pihaknya bersama petugas Sudin Kominfotik Jakarta Timur itu telah meninjau kesiagaan banjir.

“Kami menyiapkan 5 rumah pompa di Jalan Inspeksi serta masing masing satu perahu karet dan perahu drum,” kata Angga .

Ditunjukkan pula tonggak peil banjir di perbatasan antara RT 13/ RW 04 dan RT 10/RW 05 yang masih kering.

Menurut Lurah Angga Herjuno disiapkan 10 Posko pengungsian bagi warga di RW 04, RW 05, RW 06, RW 07 dan RW 08 untuk antisipasi banjir kiriman dari Bendung Katulampa dan Depok.

Kesepuluh Posko Pengungsian itu masing masing di Mushola Khairul Anam RW 06, SDN Kebon Pala 01 Pagi dan SDN Kebon Pala 02 Pagi, serta SMPN 26 wilayah RW 05 dan Masjid Ruhul Islam dan Kantor Sekretariat RW 07.

Sementara di RW 08 disediakan di Masjid Itihadul Ikhwan, dan untuk RW 09 disediakan di Rusunawa Jatinegara Barat, Sudin Kesehatan Jakarta Timur dan Kantor Kelurahan Kampung Melayu.

Selain menyediakan posko pengungsian, Lurah Angga juga manfaatkan alat ukur curah hujan, yang dapat digunakan sebagai warning system [sistem peringatan] akan adanya kiriman banjir dari hulu.

” Selain itu kami juga dibantu dengan adanya sumur resapan yang sudah dibangun di empat titik lokasi yang kini berfungsi dengan baik,” imbuhnya.

Dijelaskan Angga ketika di lokasi tersebut banjir pada Jumat (29/10) mulai pukul 01.00 WIB, ternyata relatif cepat surut.
“Puncaknya terjadi pukul 03.00 WIB dengan ketinggian 130 Cm. Namun surut sekitar pukul 09.30 WIB pada Sabtu [30/10).

Namun, Minggu (31/11) banjir lagi sekitar pukul 02.00 WIB dengan ketinggian 70 cm dan surut sekitar pukul 08.00 WIB. Selanjutnya, banjir kembali Senin [1/1 sekitar pukul 03.00 WIB setinggi 40 sentimeter dan surut sekitar pukul 07.00 WIB.

“Alhamdulillah cepat surutnya,” pungkas Lurah Angga. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *