MUI Kecolongan Teroris, Pengamat : Peringatan Keras bagi Negara dan Ulama untuk Rapatkan Barisan

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Peristiwa penangkapan tiga orang yang diduga terlibat jaringan teroris beberapa hari lalu menampar publik cukup keras. Pasalnya di antara tiga nama yang ditangkap Densus 88 tersebut (Farid Okbah, Anung Alhamat, Ahmad Zain Annajah) ada nama yang menjadi anggota MUI.

Ahmad Zain Annajah tercatat sebagai pengurus komisi Fatwa MUI. Berbagai opini mengemuka. Sehingga ada yang berpendapat keras agar MUI dibubarkan. Ada juga yang beranggapan bahwa jangankan MUI, bahkan instansi negara pun tak lepas dari penyusupan radikalisme dan terorisme.

Namun demikian kata Peneliti Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (UNUSIA) Okky Tirto, patut dicatat bahwa MUI adalah wadah organisasi yang berisi orang-orang dengan latar belakang keilmuan agama. Sehingga mengkhawatirkan jika MUI ‘disusupi’ paham radikalisme bahkan terorisme yang bersembunyi di balik jubah agama tersebut.

Mengingat bahwa orang-orang yang berhimpun di MUI berangkat dari berbagai ormas Islam dengan beragam latar pemikiran.

Okky Tirto berpandangan bahwa insiden ini menjadi suatu pertanda bahwa ormas-ormas Islam harus semakin menegaskan komitmen kebangsaan dengan melakukan auto evaluasi terhadap orientasi kadernya.
“Hal ini juga bisa dibaca sebagai momentum yang tepat bagi ulama dan Ormas Islam untuk semakin mempererat barisan dengan Negara,” ujar Okky.

Namun menurut pengajar Sosiologi UNUSIA itu, berlebihan jika atas dasar insiden tersebut maka MUI harus dibubarkan.

“Kalau lumbung padi diserang hama, kan bukan berarti harus dibakar lumbungnya. Saya pikir ini tantangan bagi kita untuk lebih jeli terhadap upaya penyusupan paham-paham radikal-teror, karena jalan inflitrasi itu sebanyak jalan menuju Roma,” pungkas Okky yang juga pengurus AlKhairaat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *