Pengunjung Museum Fatahillah dan Museum Wayang Meningkat Setelah PPKM 2021

oleh
oleh
Melihat koleksi mimbar masjid abad 17 (kiri) dan lukisan pertempuran tentara Mataram melawan VOC di Batavia 1629.(kanan).

JAKARTA, REPORTER.ID-  Setelah tutup 3 bulan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di DKI, museum museum di Kota Tua Jakarta pengunjungnya meningkat ketika dibuka kembali sejak 21 Oktober 2021.

Hal itu diperkirakan karena masyarakat membutuhan rekreasi edukatif setelah lama terkungkung dalam pandemi.

Seperti Museum Sejarah Jakarta (MSJ) di Kota Tua yang lebih dikenal dengan nama Museum Fatahillah, mencatat selama Juni 2021 pengunjungnya 5.411 orang atau rata-rata 216 orang/hari.

Ternyata setelah dibuka kembali 21 Oktober 2021 pengunjungnya selama 9 hari mencapai 2.705 orang. Berarti rata rata 300 orang/hari.

Puluhan siswa SMK 66 Jakarta Timur ke Museum Wayang

Hal itu diakui Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Museum Sejarah Jakarta Galih Hutama Putra ketika dihubungi di kantornya, Senin (6/12/2021).

“Bulan November pengunjungnya meningkat menjadi 8.513 orang,” kata Galih. Berarti rata-rata 340/hari.

Sebagai perbandingan, Galih HP menuturkan selama bulan Juni jumlah pengunjung MSJ ada 5.411 orang atau rata rata 216 orang/hari.

Untuk bulan Desember ini Galih belum dapat menyebutkan jumlah pengunjung MSJ karena rekapitulasinya dilakukan secara periodik setiap akhir bulan.

“Nanti saya tanyakan staf yang menanganinya,” kata Galih.

Seorang pemandu wisata MSJ, Didik Cahyono ketika dihubungi Senin (6/12) mengakui, bulan November dan Desember ini pengunjung museum itu meningkat.

“Minggu kemarin 800 orang lebih,” ungkapnya. Tercatat ada 838 orang pengunjung. Namun Prokes tetap diterapkan.

Diakui Cahyono jumlah pengunjung MSJ itu menurun sedikit dibanding Minggu (28/11) sekitar 900.

Sementara Museum Wayang yang hanya berjarak 30-an meter sebelah barat laut MSJ, pengunjungnya juga meningkat di akhir pekan.

Kasatpel Museum Wayang, Sumardi S.Sos mengungkapkan kemarin, setelah dibuka kembali sejak 21 Oktober 2021 terlihat jumlah pengunjung tiap akhir pekan meningkat.

Tercatat Sabtu (28/11) pengunjung Museum Wayang 379 orang termasuk 10 wisatawan mancanegara (wisman), Minggu (28/11) menjadi 520 orang termasuk 26 orang wisman dan komunitas Vespa.

Berikutnya Sabtu (4/12) ada 182 orang pengunjung, termasuk seorang wisman dan Minggu (5/12) meningkat menjadi 234 orang termasuk 6 wisman.

Museum Wayang di Jl Pintu Besar Utara no.27 -29, Taman Fatahillah, Kota Tua Jakarta selama pandemi covid 19 ini tampaknya dirindukan masyarakat penggemarnya.

Walaupun hari biasa hanya puluhan orang yang datang, namun tiap akhir pekan pengunjung Museum Wayang ini minimal mencapai 100 orang.

Ruslan yang sudah bertugas di museum tersebut sejak tahun 2000-an mengakui sejak ada perluasan bangunan tahun 2006, pengunjung Museum Wayang menjadi betah memandangi koleksi yang dipamerkan.

Terlebih setelah ada pergelaran wayang tiap Minggu siang di auditorium di gedung tambahan, banyak pecinta wayang rutin menonton.

Ny Hendarti warga Duren Sawit Jakarta Timur penggemar karawitan dan wayang , Senin (6/12) mengaku rindu menonton pergelaran di museum itu.

“Terakhir tahun 2019 nonton pergelaran wayang kulit dengan dalang Pak Sumardi sendiri. Waktu itu ada rombongan turis dari Australia,” tuturnya.

Hendarti mengaku sebelum itu juga pernah menonton pergelaran wayang orang Bali.

Seniman Bali Gede Adi Putra juga mengaku kangen suasana Museum Wayang dan auditoriumnya tempat dia beberapa kali manggung.

“Selama ini saya sudah tampil 6 kali di sana. Sebagai dalang wayang kulit 4 kali dan sebagai pemain wayang orang 2 kali. Terakhir kali pada tanggal 11 Nopember 2019 sebagai pemain wayang orang,” ujar Gede Adi.

Iapun menambahkan, rasanya sudah kepingin bisa tampil lagi. Sayangnya masih terganjal aturan pandemi. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *