Ketua MPR Bangga Kaum Muda Masih Memikirkan Nasib Bangsa ke Depan

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menyatakan bangga saat ini masih banyak kaum muda yang peduli dan memikirkan nasib bangsanya ke depan. Bamsoet berharap untuk tiga pemilu ke depan sejalan dengan degan bonus demografi, satu abad Indonesia merdeka pada 2045, kaum muda tersebut akan memimpin bangsa ini.

“Ada masanya kita tampil hari ini menjadi salah satu pimpinan bangsa ini, tapi ke depan kalianlah yang akan memimpin bangsa ini. Baik di MPR, DPR, DPD, dan lain-lain. Saya sendiri baru kelima kalinya sukses menjadi anggota MPR dan terpilih menjadi pimpinan MPR RI sekarang ini,” tegas Waketum Golkar itu dalam ‘Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dan Catatan Awal Tahun 2022″ bersama Kelompok Cipayung Plus di Gedung MPR RI, Senayan Jakarta, pada Selasa (11/1/2022). Hadir mantan anggota MPR RI FPDIP Maruarar Sirait, dan Andi Rachmat (eks FPKS DPR RI).

Bamsoet menilai dengan gaya pidato, tone, dan pilihan kata-katanya dalam pidato masing-masing pimpinan organisasi kemahasiswaan ini lanjut Bamsoet, ke depan sudah layak mereka ini menjadi pimpinan nasional. Dimana bonus demografi pada 2045 itu akan mencapai 60 hingga 70 juta persen dari sekitar 360juta penduduk Indonesia, maka Indonesia tak boleh gagal seperti Brasil, Afrika Selatan, Australia, dan lain-lain.

“Kita harus produktif seperti Korea Selatan, China, Amerika Serikat, Singapura dan negara lain. Untuk itu, kita harus punya blue print, road map, peta jalan, atau Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) di Orde Baru, dan pasca reformasi Mei 1999 hanya tergantung pada visi misi presiden dan wapres terpilih, sehingga tidak ada kesinambungan pembangunan. Makanya ke depan harus punya PPHN (Pokok-Pokok Haluan Negara), agar tidak setiap ganti presiden, ganti pula prioritas pembangunan,” jelas Bamsoet.

Menurut Bamsoet, tanpa PPHN tak ada konsistensi pembangunan. Alhasil, banyak pembangunan yang mangkrak dan menyia-nyiakan uang negara tersebut, yang sejatinya untuk kepentingan dan kesejahteraan rakyat. Misalnya lagi, utang negara sudah mencapai Rp6000-an triliun, dan negara ini kata Menkeu RI Sri Mulyani mampu membayarnya. “Itu benar, kita mampu membayar. Tapi, kapan kita akan mulai lepas dari utang luar negeri? Itu yang harus kita pikirkan bersama melalui PPHN itu,” katanya mengingatkan.

Namun, lanjut Bamsoet, ia bersyukur Indonesia bisa melewati dari ancaman krisis pandemi covid-19, yang bisa dikendalikan oleh pemerintah, sehingga lolos dari krisis kesehatan, krisis sosial maupun krisis ekonomi. “Kita bersyukur dengan Pancasila semua bisa bersatu dan gotong royong hadapi pandemi dua tahun ini. Sehingga tidak sampai terjadi krisis politik,” pungkasnya.

Sementara itu organisasi mahasiswa yang hadir antara lain dari Kelompok Cipayung Plus, yang terdiri dari
Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI). Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indinesia (PMKRI), Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokras(LMND), Pemuda Persatuan Islam (Persis), dan lain-lain.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *