JAKARTA, REPORTER.ID – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menjelaskan bahwa mulai Minggu (16/01) besok program Buy The Service (BTS) Teman Bus akan beroperasi kembali. Setelah sempat vakum beroperasi selama beberapa waktu sebelumnya.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi menjelaskan bahwa kini para operator telah siap melayani masyarakat kembali. Hal itu disampaikannya pada Sabtu (15/01) secara virtual.
“Kami perlu menjelaskan mengenai penghentian sementara operasional BTS di 5 kota besar yang lelangnya pada akhir tahun 2021. Proyek BTS sudah dilakukan semenjak tahun 2020 dan ada penambahan kembali tahun 2021 di 5 kota besar. Jadi sudah sekitar 10 kota besar yang disediakan oleh Kemenhub berupa pembenahan angkutan massal perkotaan. Dari 5 kota besar yang awal (tahun 2020) tidak ada masalah karena skemanya sudah multi years contract, namun untuk yang tahun 2021 ada perubahan penyesuaian skema lelangnya. Dari yang tadinya lelang umum menjadi lelang e-katalog. Dan untuk lelang e-katalog perlu ada justifikasi penyesuaian beberapa persyaratan yang ada sehingga sempat kami hentikan sementara,” kata Dirjen Budi.
Ia menjabarkan bahwa karena ada permintaan dari beberapa daerah yang sudah melakukan kontrak dengan beberapa vendor dan para pengemudi sehingga Ditjen Hubdat segera melakukan sejumlah penyesuaian.
“Kami minta dipercepat dan syukur alhamdulillah kemarin sore sudah ada kemajuan terkait proses lelang di 5 kota besar dari anggaran Ditjen Hubdat yang sempat berhenti (Makassar, Banjarbakula, Banyumas, Surabaya, dan Bandung) sudah dapat melakukan kegiatan mulai Minggu besok,” kata Dirjen Budi.
Mulai besok para operator pemenang lelang akan mengoperasikan kembali rute-rute yang telah disepakati. “Kami sudah menyiapkan anggarannya, bahkan kalau nanti ada kekurangan sampai 1 tahun anggaran akan dicarikan anggaran untuk memenuhi operasional BTS selama 1 tahun. Kami memang awalnya butuh waktu untuk perubahan dari lelang umum menjadi lelang multi years contract;” ujarnya.
Hingga saat ini, load factor BTS di beberapa kota dinilai cukup bagus, terlebih di Banyumas maupun Makassar yang load factor-nya sering mencapai lebih dari 100% sehingga sering terjadi antrian penumpang yang antusias ingin mencoba BTS Teman Bus di kotanya masing-masing. Terlebih hingga kini layanan BTS Teman Bus masih dapat dinikmati secara gratis oleh masyarakat.
“Nantinya diharapkan sebagian besar masyarakat akan shifting dari kendaraan pribadi ke kendaraan umum sehingga akan mereduksi kemacetan, kebisingan, efisiensi waktu, maupun kerugian ekonomi,” tambah Dirjen Budi.
Senada dengan ungkapan Dirjen Budi, Direktur Angkutan Jalan Ditjen Hubdat, Suharto menyatakan bahwa kehadiran BTS Teman Bus ini merupakan salah satu bentuk respon Pemerintah Pusat dalam mendorong transformasi angkutan perkotaan yang berkelanjutan.
“Sejalan dengan itu kami melakukan pendekatan kepada Pemda terkait komitmen Pemda sekaligus sebagai stimulan terhadap Pemda yang nantinya akan mengambil alih tugas angkutan umum. Sesuai UU 22 Tahun 2009 ini memang peran Pemerintah Pusat maupun Pemda, terlebih terkait angkutan umum adalah tanggung jawab pemda,” jelas Suharto.
Kehadiran BTS, menurut Suharto, selalu dinanti kehadirannya di tiap kota. “Kenapa? Karena bus BTS ini dilengkapi dengan CCTV dan sistem IT di setiap unitnya sehingga memberikan rasa aman, adanya keterjangkauan tarif dan meskipun berbayar nantinya masih mempertimbangkan kemampuan masyarakat. Terutama juga menyangkut keamanan dan keselamatan bagi para penumpang. Kemudian di tiap unit bus kami ini mempertimbangkan bagi para penyandang disabilitas sehingga mudah untuk diakses,” kata Suharto lagi.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno dalam pernyataannya pada kegiatan yang sama menjelaskan bahwa ada harapan dengan kehadiran program BTS Teman Bus dapat membangkitkan gairah daerah-darrah untuk meningkatkan sektor transportasinya.
“Kalau bicara push and pull strategy maka pull- nya ada pada Pemerintah Pusat dengan memberikan subsidi operasional 100% bagi daerah. Push-nya ada di masing-masing daerah, kalau kontraknya multi years maka daerah sudah ada kepastian. Seperti di Solo misalnya dilakukan contraflow bagi bus nya,” jelas Djoko.
Ada beberapa tugas bagi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan minat masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Menurut Djoko, beberapa diantaranya yakni dengan menaikkan tarif parkir kendaraan dan mewajibkan ASN di daerah menggunakan kendaraan umum.
“Ini hal yang paling sederhana yang dapat dilakukan Pemda sehingga apa yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat dapat benar-benar dinikmati masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu 5 kota besar yang programnya sempat terhenti adalah Makassar, Banjarbakula, Banyumas, Surabaya, dan Bandung.