Puan Launching Pogram Keluarga Berkualitas, Bebas Stunting Menuju Generasi Emas 2045

oleh

JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani menekankan pentingnya Indonesia untuk keluar dari masalah stunting, gizi buruk. Hal ini penting agar Indonesia bisa mencetak Generasi Emas di tahun 2045 .

Demikian disampaikannya Puan, saat menjadi pembicara dalam Launching Percepatan Pelaksanaan Program Kampung Keluarga Berkualitas (KKB) yang diselenggarakan DPP PDI Perjuangan Bidang Kelautan dan Perikanan, pada Kamis (27/1/2022).

“Stunting adalah salah satu tantangan besar dalam meningkatkan kualitas kesehatan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia,” ujarnya.

Dalam kegiatan bertema ‘KKB Gotong Royong Bebas Stunting Untuk Kesejahteraan Rakyat Indonesia’ ini, Puan menyebut kesehatan menjadi kunci agar anak-anak Indonesia bisa menjadi hebat.

“Ketika SDM Indonesia sehat maka mereka bisa belajar, bisa bekerja, bisa berusaha. Ketika SDM kita sehat, maka kita dapat mewujudkan Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 mewujudkan era baru kejayaan Indonesia,” tambah Puan.

Puan mengatakan, Generasi Emas Indonesia Tahun 2045 adalah generasi yang diharapkan memiliki karakter bangsa, pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan keinginan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa.

Generasi Emas juga diharapkan mampu memajukan Indonesia agar menjadi salah satu negara pemimpin dunia di saat umur Indonesia sudah mencapai 100 tahun pada tahun 2045.

“Tentunya untuk mewujudkan Generasi Emas tersebut, maka perjalanannya harus kita mulai bersama dari sekarang, termasuk membebaskan Indonesia dari stunting,” jelas Puan.

Ketua DPP PDIP ini mengingatkan, sudah menjadi tugas bersama untuk memastikan generasi muda Indonesia menjadi SDM yang sehat. Hal tersebut, kata Puan, harus dilakukan sejak anak berada dalam kandungan, balita, sampai akhirnya mereka dewasa.

“Pembangunan kesehatan masyarakat dimulai sejak 1.000 Hari Pertama Kehidupan, yaitu mulai dalam kandungan hingga usia balita 2 tahun. Pada usia ini, asupan gizi yang baik akan memberikan peluang untuk berkembangnya potensi diri yang optimal,” tambahnya.

Sebaliknya lanjut Puan, gagal gizi pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan akan mengakibatkan gagal kembangnya potensi diri, baik secara fisik dan tingkat kecerdasan. Biasanya ditandai dengan stunting/kerdil.

Oleh karenanya, pembangunan kesehatan masyarakat dinilai harus dimulai dari pemenuhan gizi Ibu hamil dan anak. Puan menyebut, pemenuhan gizi seimbang dalam keluarga mutlak dilakukan, sekaligus harus dibarengi dengan pola hidup bersih dan sehat.

“Pandemi Covid-19 dapat menjadi momentum bagi setiap keluarga untuk menjalankan pola hidup bersih dan sehat, memastikan asupan gizi seimbang sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, yang saat ini sangat bermanfaat dalam menangkal terjangkit Covid-19,” ungkapnya.

Menurut Puan, keluarga berperan penting dalam persoalan pembangunan keluarga karena keluarga adalah titik awal perjalanan kesehatan seorang manusia.

Sebab, ketika asupan gizi di keluarga sudah terpenuhi dan gaya hidup sehat sudah dibiasakan sejak awal, harapan kita peran keluarga semakin signifikan dalam memberantas stunting di Indonesia.

Mantan Menko PMK itu menyinggung sektor perikanan yang dinilai memiliki peranan penting dalam melawan stunting. Puan menyebut, hasil perikanan mempunyai keunggulan dibanding produk-produk yang lain.

Ikan diakui memiliki nutrisi yang sangat lengkap dan sangat baik bagi tubuh. Apalagi kata Puan, potensi produksi ikan Indonesia sangat besar dan berpeluang besar untuk terus ditingkatkan.

“Produksi hasil ikan lebih murah dibandingkan dengan sumber nutrisi lainnya. Tak hanya itu, ikan juga selalu tersedia sepanjang tahun tanpa mengenal musim,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *