JAKARTA, REPORTER.ID- Berbagai jenis kesenian wayang pernah berkali dipergelarkan di auditorium Museum Wayang di Kota Tua Jakarta. Di antaranya wayang orang Jawa, Betawi dan Bali.
Namun sampai kini hanya kostumnya saja yang dikoleksi. Wayang orang secara utuh belum dipamerkan di museum itu karena belum memiliki boneka boneka peraganya.
Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) Museum Wayang, Sumardi S.Sos mengakui hal itu ketika ditanya Reporter.id Rabu (11/5).
Menurut Sumardi, museumnya memiliki 6873 koleksi, 4846 di antaranya merupakan koleksi wayang kulit dari berbagai daerah di Indonesia dan berbagai negara seperti Malaysia, Thailand dan Kamboja.
Sementara jenis wayangnya bukan wayang kulit saja melainkan juga ada wayang klithik terbuat dari kayu, wayang beber, sampai wayang golek. Tentu saja wayang orang tidak dapat dikoleksi.
“Namun kami punya koleksi kostumnya,” kata Sumardi. Kostum wayang orang tersebut ada 16 set dari pengadaan oleh Dinas Kebudayaan DKI tahun 2012.
Di antaranya untuk tokoh tokoh Ramayana seperti Rama Shinta dan Anggada serta tokoh Mahabarata antara lain Korawa dan punakawan Pendawa.
Mengenai kapan kostum wayang itu dapat dipamerkan, menurut Sumardi bila sudah ada boneka peraganya.
“Tahun 2017 yang lalu pernah diajukan pengadaan boneka boneka wayang orang. Namun gagal dilelang,” kata Sumardi.
Awal pekan ini pengunjung Museum Wayang diakui sepi meskipun lebih ramai dibandingkan saat pandemi.
Tercatat Selasa (10/5) ada 486 orang, 10 di antaranya wisatawan mancanegara (wisman) terbanyak dari India dan Eropa.
Rabu (11/5) turun menjadi 326 orang, di antaranya 6 orang wisman dari Jepang, Ceko dan Belarusia.
Sedang pada akhir pekan sebelumnya pengunjungnya begitu banyak. Tercatat Sabtu (7/5) mencapai 1.139 orang, 7 di antaranya wisman dari Prancis, Jepang, Belanda dan Spanyol.
Minggu (8/5) ada 1.052 orang. Di antaranya 12 wisman dari Prancis, Kanada dan negara lainnya. (PRI).
