JAKARTA, REPORTER.ID – Prabowo menyodok. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode Juni 2023 mengungkap tren pergeseran pilihan publik yang puas atas kinerja Presiden Jokowi dari Ganjar Pranowo ke Prabowo Subianto. Tren itu nampak setidaknya dalam enam bulan terakhir. Penurunan pada Ganjar dan peningkatan pada Prabowo. Hasil survei Juni 2023 menunjukkan Prabowo meraup sekitar 43,3 persen, meningkat dari Maret yang hanya 35,8 persen dan 29,7 persen pada Januari lalu.
Sementara Ganjar justru menunjukkan hal sebaliknya, hasil survei Juni menunjukkan Ganjar meraup sekitar 42,3 persen, Maret 47,8 persen, dan Januari 53,2 persen. “Per Juni 2023, pertama kalinya yang puas terhadap Jokowi lebih banyak memilih Prabowo,” kata Peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby dalam keterangannya, Senin (19/6).
Aji menambahkan, Prabowo Subianto menjadi bakal capres yang paling banyak dipilih masyarakat yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi. Prabowo meraup sekitar 39,5 persen, unggul tipis dari Ganjar Pranowo 38,7 persen. Sedangkan Anies hanya mendapat 14,1 persen. Sementara untuk responden yang merasa tidak puas terhadap Jokowi, rata-rata memilih Anies mencapai 44,1 persen. “Prabowo unggul di pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi. Prabowo unggul tipis di atas Ganjar. Anies unggul di pemilih yang tidak puas dengan Jokowi,” katanya.
Lagi Dipingit
Di sisi lain, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin tengah menjalani proses ‘pingitan’ jelang Pilpres 2024. Ketua DPP PKB Yusuf Chudlori menyebut kesepakatan itu diambil dalam Rapat Pleno DPP PKB. “Rapat pleno DPP akhirnya memutuskan agar Gus Muhaimin Iskandar mulai hari ini dipingit, kalau bahasa Jawa, dipingit tidak boleh berbicara soal pilpres,” kata Yusuf di Kantor DPP PKB, Jakarta, Senin (19/6).
Yusuf menerangkan soal itu, Cak Imin telah menyerahkan soal Pilpres kepada pengurus DPP. Ia mengaku keputusan tersebut diambil lantaran para Kiai dan Dewan Syuro yang meminta demikian ke Cak Imin. “Karena Gus Muhaimin ibarat pengantin. Dalam tradisi jawa pengantin itu harus mulai masuk kamar, mulai berbenah, siap-siap,” ujarnya. Yusuf menerangkan hingga kini PKB masih berpegang teguh pada hasil Muktamar Bali yang menetapkan Cak Imin sebagai calon presiden atau wakil presiden.
Yusuf yakin Partai Gerindra tetap berkomitmen menghargai keputusan itu dan konsisten menjaga kebersamaan koalisi hingga Pemilu 2024. “Ini yang menjadi keputusan rapat tadi. Sekali lagi, PKB tetap percaya dan yakin Gerindra tetap menjaga hubungan dengan saling menghargai sesama partai politik,” imbuhnya. (HPS)