Anggota Komisi XI DPR Agun Gunandjar Sudarsa (net)
JAKARTA, REPORTER.ID – Anggota Komisi XI DPR Agun Gunandjar Sudarsa alias Kang Agun memperingati Hari Kesaktian Pancasila di Gedung Puspita Ciamis Jawa Barat, dengan mengusung tema Urgensi Sila ke-4 Pancasila Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Agun mengatakan, acara yang digelar tersebut merupakan kewajiban konstitusional sebagai anggota DPR. “Kita mempunyai kegiatan Kundapil atau Kunjungan Daerah Pemilihan yang pelaksanaannya pada sidang di waktu hari libur,” ujarnya dalam acara tersebut.
Agun mengawali peringatan hari Kesaktian Pancasila tersenut dengan mengirimkan doa kepada 7 pahlawan reformasi yang telah mengantarkan bangsa Indonesia terbebas dari ancaman komunis. “Ya, tinggal bagaimana kita mengisi negara Indonesia ini menjadi lebih maju dengan tetap setia kepada ideologi jati diri kita yaitu Pancasila,” tandasnya. Menurut Agun, jati diri itu adalah setiap pikiran, ucapan, dan tindakan harus terukur dengan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, permusyawaratan dan keadilan.
Agun menjelaskan, Kesaktian Pancasila adalah nilai luhur, nilai-nilai kebangsaan Indonesia yang memberikan jaminan kepada rakyat dalam tatanan kehidupan, dengan tidak melepaskan diri sebagai insan umat Tuhan yang Maha Esa dan tidak boleh mempertentangkan perbedaan.
Menurut Agun, perdamaian akan terjadi manakala warga negara Indonesia menjunjung tinggi nilai ketuhanan, membawa semangat kemanusiaan, membawa semangat persatuan dan selalu bermusyawarah dalam mengambil keputusan. ‘’Tujuan akhirnya adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke,” jelasnya.
Agun menerangkan, masyarakat dalam pemilihan umum sebenarnya adalah melakukan musyawarah. “Tanggal 14 Februari 2024 nanti adalah forum musyawarah rakyat dengan menggunakan hak politik untuk menentukan masa depan bangsanya 5 tahun yang akan datang,” katanya.
Kang Agun berpesan, dalam memilih pemimpin yang baik harus awali dengan manusia yang baik. Manusia yang baik adalah manusia yang berkomitmen terhadap Pancasila sebagai ideologinya. Sehingga waktu memilih nanti, coblosannya harus bisa dipertanggungjawabkan kepada nilai ketuhanan yang jujur dan adil, bukan karena iming-iming materi tertentu.
“Harus kita akui, dari sisi ekonomi dan infrastruktur, kita berhasil. Tapi satu hal yang harus pahami, bahwa demokrasi kita mengalami kemunduran. Peran partai politik mengalami pelemahan, oligarki terjadi di mana-mana. Jadi, 5 tahun ke depan, kita ingin menyelamatkan negara ini dan menjadikan demokrasi bangkit kembali,’’ ujarnya.
Agun berharap masyarakat memanfaatkan demokrasi dengan sebenar-benarnya dan menjadikan partai politik kuat kembali. ‘’Ini tugas kita bersama untuk memulihkan kembali,’’ ujar Kang Agun. (HPS)