Tren Pinjol Naik 10% di Ramadan, Asep Dahlan Minta Masyarakat Waspada

oleh
oleh
Konsultan Keuangan, Asep Dahlan. (Foto: Istimewa)

JAKARTA, REPORTER.ID – Kebutuhan masyarakat selama bulan Ramadan hingga Idulfitri 2025 diperkirakan meningkat dibandingkan hari-hari biasa. Salah satu indikasinya adalah lonjakan pinjaman dari lembaga nonbank seperti multifinance, peer-to-peer (P2P) lending, hingga layanan paylater.

Konsultan keuangan sekaligus pendiri Dahlan Consultant, Asep Dahlan, mengungkapkan bahwa peningkatan ini merupakan pola musiman yang selalu terjadi menjelang hari raya keagamaan, termasuk Ramadan.

“Menjelang Lebaran, permintaan pembiayaan melalui pinjaman online (pinjol) dan buy now pay later (BNPL) cenderung meningkat. Biasanya, pinjaman ini digunakan untuk keperluan mudik, belanja, dan wisata,” ujar Asep Dahlan saat dihubungi wartawan, Jumat (14/3/2025).

Namun, pria yang akrab disapa Kang Dahlan ini mengimbau masyarakat agar lebih bijak dalam memanfaatkan pinjaman dari lembaga nonbank.

“Ingat, jangan sampai tergiur pinjaman instan tanpa memperhitungkan risikonya! Jika tidak dikelola dengan baik, utang bisa menimbulkan masalah keuangan yang berkepanjangan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya memahami biaya tambahan, seperti bunga tinggi dan denda keterlambatan, yang sering diterapkan oleh layanan pinjol dan paylater. Selain itu, masyarakat perlu waspada terhadap penyalahgunaan data pribadi oleh pinjol ilegal.

“Banyak kasus di mana pinjol ilegal menyalahgunakan data pengguna untuk menekan mereka agar segera melunasi utang. Maka dari itu, pastikan hanya menggunakan layanan yang terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” tambahnya.

Asep Dahlan juga menyarankan agar masyarakat hanya menggunakan pinjaman untuk kebutuhan mendesak dan tidak lebih dari 30% dari penghasilan bulanan agar tetap bisa dikelola dengan baik. ***