DPD RI Dorong Pembentukan Forum Senat ASEAN untuk Perkuat Diplomasi Daerah dan Stabilitas Kawasan

oleh

JAKARTA,REPORTER.ID – Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI mendorong pembentukan Forum Senat ASEAN sebagai upaya strategis untuk memperkuat peran daerah dalam diplomasi kawasan. Inisiatif ini dinilai krusial dalam menjaga stabilitas geopolitik, memperluas kerja sama ekonomi, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin alami di ASEAN.

“Forum ini akan menjadi wadah bagi senator dari negara-negara dengan sistem bikameral di Asia Tenggara untuk berdialog dan berkoordinasi, memperkuat keterlibatan daerah dalam membentuk arah kebijakan ASEAN ke depan,” tegas Ketua BKSP DPD RI Gusti Farid Hasan Aman dalam Rapat Kerja dengan Dirjen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Reza Suryodipuro di Gedung DPD RI, Senayan Jakarta, Selasa (6/5/2025).

BKSP DPD RI, lanjut Gusti Farid, menaruh perhatian besar kepada upaya-upaya integrasi ASEAN yang semakin dalam, baik melalui pilar politik-keamanan, pilar ekonomi, maupun pilar sosial-budaya. Termasuk isu-isu seperti integrasi ekonomi, konektivitas fisik dan digital, ketahanan pangan, perubahan iklim, dan pengembangan sumber daya manusia memiliki dimensi daerah yang kuat.

“Menurut kami, pengarusutamaan pendekatan inklusif dalam kerja sama ASEAN sangat relevan sehingga tidak ada daerah tertinggal dalam proses integrasi regional tersebut,” ucap Gusti yang merupakan Senator dari Kalimantan Selatan ini.

Senada, Wakil Ketua BKSP DPD RI Mirah Midadan Fahmid menilai dengan adanya hubungan yang lebih kuat dari para senator ataupun senat di kawasan Asia Tenggara, kepentingan dan posisi negara-negara ASEAN dapat diperkuat, seperti dalam menghadapi masalah geopolitik, ekonomi, dan kawasan antarnegara.

Mirah juga menilai, pentingnya pelibatan DPD RI dalam diplomasi ASEAN dikarenakan representasi anggotanya dari seluruh provinsi di Indonesia, termasuk wilayah yang berbatasan langsung dengan negara tetangga atau kawasan strategis lainnya. Dengan demikian, suara daerah dapat disinergikan dalam membangun komunitas ASEAN yang inklusif dan responsif terhadap kepentingan lokal.

“Mata dunia sebenarnya menjurus ke Asia Tenggara, kita perlu engagement yang lebih kuat, kita membutuhkan dukungan dari Kemenlu untuk memperkuat forum-forum dari senat di Asia Tenggara, kita juga perlu mengekskalasi peran senator dari Indonesia,” imbuh Senator dari NTB ini.

Senator dari Sumatera Utara Muhammad Nuh, turut menekankan bahwa Indonesia memiliki posisi sentral sebagai negara pendiri ASEAN. Ia mendukung langkah BKSP untuk mengambil inisiatif membangun forum regional antarsenat. “Dari beberapa negara ASEAN, ada beberapa negara yang menganut bikameral. Bagus apabila dari BKSP pro aktif dalam membuat forum sehingga kita bisa melakukan hal-hal yang diperlukan negara kita,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri RI Sidharto Reza Suryodipuro, menjelaskan bahwa kerja sama antarnegara ASEAN selama ini telah berjalan aktif dan memberikan dampak langsung bagi daerah, khususnya dalam mendorong konektivitas, investasi, dan pembangunan infrastruktur lintas batas.

“Selama ini telah terjalin kerja sama antar negara-negara di ASEAN, seperti IMT-GT ataupun BIMP-EAGA. Kerja sama ini membawa manfaat bagi daerah adalah penyelarasan prioritas pembangunan subregional dengan strategi daerah. Kedua, mendorong inisiatif investasi daerah. Ketiga, meningkatkan kapasitas pemerintah daerah serta memperkuat peran sektor publik dan privat,” jelasnya.