JAKARTA, REPORTER.ID – Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad mengapresiasi kinerja Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam satu semester ini telah menyelematkan uang negara sebesar Rp 79 triliun dari 160 perkara yang ditangani. Langkah itu diharapkan menjadi semangat untuk melakukan pencehagan dan penindakan pemberantasan korupsi ke depan.
“DPR mengapresiasi kinerja seluruh pimpinan dan jajaran KPK yang dipimpin Pak Firli Bahuri, karena telah menyelamatkan uang negara sebesar Rp 79 triliun dari 160 perkara yang ditangani,” tegas Wakil Ketua Umum DPP Gerindra itu di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (28/7/2020).
Namun, Dasco berharap tak berhenti sampai prestasi penyelamatan uang negara Rp 79 triliun tersebut, melainkan hal itu akan menjadi semangat untuk pemberantasan korupsi yang lebih baik ke depan. “DPR berharap pemberantasan korupsi akan lebih baik lagi,” ujarnya.
Menyinggung rapat koordinasi pimpinan DPR RI untuk skandal Tjoko Tjandra (Joker), Dasco menjelaskan kalau pimpinan sudah berkoordinasi dan akan rapat dalam waktu dekat ini. “Pimpinan DPR sudah koordinasi dan akan segera rapat dalam waktu dekat ini,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua KPK Firli Bahuri mengatakan selama satu semester ini sejumlah prestasi berhasil dicetak KPK hingga Juni 2020. “Tanpa maksud untuk show off atau pamer. Hanya sebatas menginformasikan apa-apa saja capaian kinerja bahwa selama ini kami bekerja dan bekerja,” kata Firli Bahuri, Senin (27/7).
Selama semester pertama kepemimpinannya ada sebanyak sebanyak 160 perkara penyidikan yang ditangani. Pemeriksaan saksi sebanyak 3.512 orang. Pemanggilan tersangka dan penetapan tersangka sebanyak 85 orang. KPK juga sudah melakukan penangkapan dan penahanan pelaku korupsi 61 orang. Tersangka yang belum ditahan 24 orang.
Adapun perkara yang telah diselesaikan oleh KPK sebanyak 99 perkara. Terdiri dari 82 perkara sudah inkrah atau berkekuatan hukum tetap dan 17 perkara masih dalam proses penuntutan.
Selain itu, lembaga anti rasuah juga melakukan penggeledahan sebanyak 25 kali dan penyitaan sebanyak 201 kali. KPK, lanjut Firli, juga telah menyelamatkan keuangan negara hingga Rp 79 triliun pada kinerja pencegahan korupsi. “Untuk bidang pencegahan dengan kegiatan intervensi berupa penertiban aset daerah, pajak, sertifikasi lahan oleh KPK telah menyelamatkan keuangan negara sekitar Rp 79 triliun,” kata Firli.
Rinciannya ialah, pajak daerah per 30 Juni 2019 total Rp 80,6 triliun, per 30 Juni 2020 turun 12 persen menjadi Rp 70,8 triliun. “Ini karena ekonomi terutama hotel restoran lesu,” terang Firli.
Kemudian, penerbitan sertifikat untuk program sertifikasi tanah pemda total 6.147 persil seluas 18 juta meter persegi senilai Rp 3,8 triliun. Pemulihan asset per Juni 2020 dari pihak ke 3 total seluruh pemda se-Indonesia sebanyak 479 bidang senilai Rp 762 miliar.
Fasum dan fasos yang diserahkan ke pemda se-Indonesia, umumnya kota saja 367 bidang senilai Rp 1,1 triliun. Piutang pemda se-Indonesia yang berhasil ditagihkan dengan kerjasama Kejati atau Kejari sebesar Rp 4,2 triliun.
“KPK juga selalu membuka diri atas peran serta masyarakat, kelompok masyarakat, penggiat antikorupsi, aparat penegak hukum (polri,kejaksaan, lembaga peradilan) dan unsur lembaga pemerintahan, untuk bersama-sama bersinergi, berkomitmen dalam pemberantasan korupsi,” pungkasnya.