JAKARTA,REPORTER.ID – Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin menilai pernyataan Perdana Menteri Republik Vanuatu, Bob Loughman yang menuding Indonesia telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Papua jelas terkesan tidak menghormati kedaulatan Republik Indonesia.
“Apa yang disampaikan Loughman sebagai sesuatu yang tidak pantas serta tidak etis. Dengan terulangnya perilaku Vanuatu, PM Vanuatu perlu memahami geografi, geopolitik, dan geostrategi Indonesia sebagaimana diatur dalam norma dan hukum hubungan internasional,” tegas Azis Syamsudin dalam keterangan tertulisnya, Senin (28/9/2020).
Menurut Waketum Golkar itu, Papua adalah bagian penting dari Republik Indonesia. Hal itu juga telah ditegaskan di dalam Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa Nomor 2504 (XXIV).
Fakta itu kata Azis, perlu dihormati Vanuatu maupun kelompok lain yang terus berupaya memprovokasi keutuhan NKRI. “Mungkin PM Vanuatu perlu belajar ilmu hubungan internasional sehingga memahami norma dan hukum secara benar,” ujarnya.
Karena itu, Azis merasa heran dengan sikap Vanuatu yang sering melontarkan persoalan Papua sejak 2016 hingga kini di forum Sidang Umum PBB. Pihaknya khawatir, isu yang selama ini disampaikan Vanuatu justru hanya sebuah pesanan atau tidak berdasar.
Dengan demikian, ia meminta agar Vanuatu belajar etika dari konsep ASEAN, sehingga bisa menerapkan nila-nilai peradaban yang baik tanpa mengintervensi apalagi menuduh sesama negara berdaulat. “Jadi, saya mengapresiasi tindakan diplomat Indonesia, Silvany Austin Pasaribu, yang telah memberikan hak jawab atas pernyataan Loughman,” ungkapnya.