JAKARTA,REPORTER.ID – Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) untuk memerhatikan masukan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), yang menilai kegiatan belajar mengajar tatap muka berisiko tinggi memperburuk penularan Covid-19.
“Kami mendorong Kemendikbud untuk mengkaji kembali keputusan pemberlakuan sistem pembelajaran tatap muka di tengah pandemi Covid-19 yang masih terus meningkat, dengan mempertimbangkan proporsi jumlah anak yang terpapar Covid-19 dan jumlah kematian anak akibat Covid-19,” demikian Bamsoet, Senin (7/12).
Selain itu, Bamsoet mendorong Kemendikbud bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk terlebih dahulu melakukan survei kesiapan sekolah-sekolah terhadap kegiatan belajar mengajar (KBM) secara tatap muka di tengah pandemi Covid-19, disamping memantau status zona penyebaran Covid-19 di setiap daerah yang akan memberlakukan KBM secara tatap muka. Mengingat keselamatan tenaga pengajar beserta siswa/i harus tetap menjadi prioritas pemerintah ketika pengambilan kebijakan.
Pihaknya meminta pemerintah pusat maupun pemerintah daerah untuk tidak memaksakan sekolah melakukan KBM secara tatap muka apabila sarana prasarana, infrastruktur, dan kesiapan sumber daya manusia (SDM) seperti guru dan petugas lainnya di sekolah belum memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan.
“Kami mendorong pemerintah daerah dan satgas penanggulangan Covid-19 dapat terus berupaya menekan angka kasus konfirmasi positif Covid-19 hingga angka penambahan kasus harian Covid-19 dapat dimimalisir dan dikendalikan, dengan begitu Kemendikbud dapat kembali mempertimbangkan pemberlakuan KBM secara tatap muka,” pungaksnya.