JAKARTA,REPORTER.ID – Dalam Pilkada serentak tahun 2020 yg telah dilaksanakan pada tanggal 9 Desember lalu, PPP menjadi partai pengusung di 174 daerah dan menjadi partai pendukung karena tidak memiliki kursi DPRD setempat di 48 daerah.
“PPP tidak ikut mengusung meskipun memiliki kursi DPRD setempat di 4 daerah dan abstain atau tidak memberikan dukungan kpd paslon manapun di 44 Pilkada,” tegas Sekjen PPP Arsul Sani, Jumat, (11/12).
Dari keseluruhan Pilkada 2020 yang diikuti oleh PPP, maka dari perhitungan semenatara per tanggal 11 Desember ini, menurut Wakil Ketua MPR RI itu terdapat 94 Pilkada yang dimenangkan paslon dimana PPP menjadi menjadi pengusung dan 29 daerah dimana PPP menjadi pendukung paslon. Total sementara ini PPP telah berhasil ikut memenangkan paslon dalam Pilkada di 123 daerah.
“Jumlah tersebut masih akan bertambah karena PPP belum memasukkan hasil Pilkada dari beberapa daerah di sejumlah Propinsi yakni: Papua Papua Barat, NTT dan Sultra,” jelas anggota Komisi III DPR itu.
Di daerah-daerah itu kata Arsul, proses perhitungannya masih berlangsung dan kalaupun ada hasil hitung cepat (quick count) pihaknya menilai belum bisa dipergunakan untuk memproyeksikan menang-kalahnya paslon yang diusung atau didukung.
Selain itu kata Arsul, hasil Pilkada di beberapa daerah dimana PPP menjadi pengusung juga belum dimasukkan karena perbedaan yang tipis dari hasil hitung cepat (quick count) atau progress real count yang ada di KPU belum signifikan untuk mengambil kesimpulan seperti di Pilkada Kalsel dimana PPP mengusung paslon H. Denny – H. Difri.
Secara singkat, dari 270 Pilkada serentak tahun 2020, PPP mengikuti sebagai pengusung dan pendukung paslon di 222 Pilkada dan sementara paslon PPP telah berhasil menang di 123 daerah atau dalam prosentase menang sebesar 55,5 % yang kemungkinan jumlah dan prosentase ini masih akan bertambah.
“Dilihat dari target pemenangan Pilkada PPP yang 60% dari jumlah yg diikuti, maka capaian Pilkada PPP ini telah mendekati target,” pungkasnya.