JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan pentingnya seluruh negara di dunia mendapatkan akses terhadap vaksin Covid-19. Karena itu, MIKTA harus menjadi kekuatan positif untuk mendorong ketersediaan akses vaksin yang terjangkau. Khususnya bagi masyarakat miskin.
Demikian disampaikan Puan Maharani dalam pertemuan dengan Ketua Parlemen Mexico, Indonesia, Korea Selatan, Turki, dan Australia (MIKTA), Kamis (17/12/2020). Puan hadir pada pertemuan daring 6th MIKTA Speakers´Consultation yang bertema “Complex Challenges and Parliamentary Leadership in a Pandemic Era.”
Pertemuan yang dihadiri para Ketua Parlemen negara MIKTA itu membahas 2 isu pokok terkait tantangan Parlemen di masa pandemi, dan kepemimpinan Parlemen untuk membantu kelompok rentan. MIKTA merupakan kumpulan negara-negara middle power dari Kawasan berbeda, yang memiliki pendekatan konstruktif dalam penyelesaian masalah global.
Lebih lanjut menurut Puan, banyak negara berkompetisi untuk mendapatkan akses terhadap vaksin. Memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri merupakan hal yang utama, namun hal ini tidak sepatutnya dilakukan dengan mengorbankan negara lain. Sehingga, memenuhi kebutuhan domestik, dan membagi akses vaksin bagi semua negara itu harus dapat dilakukan bersama.
Puan mendorong MIKTA mendukung inisiatif multilateral dalam pembuatan vaksin, yang menjamin alokasi yang adil dan merata. “Jika dunia ingin selamat dari pandemi, maka seluruh negara di dunia harus memiliki akses terhadap vaksin. Kita akan selamat jika setiap orang di dunia juga selamat,” tutur alumni Fisip Universitas Indonesia tersebut.
Selain itu, Puan meminta MIKTA menjadi bagian dari solusi dengan mendukung upaya memperkuat arsitektur kesehatan global, termasuk dengan meningkatkan kapasitas antisipasi menghadapi krisis kesehatan dan pandemi di masa depan. “Covid-19 dapat menjadi wake-up call bagi kita semua. Karena pandemi telah mengekspos kelemahan sistem kesehatan global dan nasional,” ungkapnya.
Untuk itu, Puan mengingatkan akan pentingnya membangun resiliensi sistem kesehatan nasional. Dalam masa globalisasi ini, jika satu negara saja terkena wabah penyakit, maka dengan mudah akan menyebar ke negara lain di dunia. “Karenanya kita perlu memperkuat resiliensi sistem kesehatan nasional yang merupakan dasar kuatnya tata kelola kesehatan global,” tambah Puan.
Untuk mencapai hal itu, menurut Puan, diperlukan penguatan investasi pada sistem kesehatan nasional dan memperkuat kapasitas tenaga kesehatan di masing-masing negara. “MIKTA dapat memberi contoh upaya memperkuat sistem kesehatan nasional dengan membangun kerja sama jejaring institusi kesehatan dan riset di antara negara MIKTA,” pungkasnya.