KOTA BATU, REPORTER.ID- Dari 10 orang yang berusia di atas 65 tahun diketahui menderita alzheimer yaitu gangguan psikiatri progresivitas dementia penurunan fungsi otak. Karena itu jika kita berkurang daya ingat dan menjadi pikun jangan hanya maklum, tetapi lakukan sesuatu sebagai solusinya.
Demikian dikemukakan dr. Faridar Munaf, Ketua Paguanama yang juga sesepuh PKK Kota Batu, dalam sosialisasi masalah alzheimer dalam pertemuan anggota Persatuan Wredarama Republik Indonesia (PWRI) Kota Batu, Kamis (24/12/2020). Hadir pada kesempatan memperingati Hari Ibu ke 92 itu sekitar 30-an orang Lansia yang mematuhi protokol kesehatan secara ketat.Lebih lanjut dr Faridar Munaf menjelaskan, ada beberapa perubahan pada seseorang penderita alzheimer. Di antaranya pada daya ingat, sering lupa dan mengulang-ulangi perkataan, kurang konsentrasi, dan mengalami disorientasi waktu dan tempat.
Juga terjadi gangguan komunikasi, sering menaruh barang bukan pada tempatnya, salah dalam mengambil keputusan dan menarik diri dari pergaulan.
“Makanya jangan hanya maklum dengan pikun. Segera konsultasi ke dokter untuk deteksi dini,” ujarnya.
Lebih lanjut dr Faridar memberi tip, bila lupa harus diatasi pula dengan LUPA yaitu Latihan, Ulangi, Perhatian dan Asosiasi.
“Kalau lupa, ingat KAMU, konsentrasi, atensi, motivasi, upaya,” tandas Faridar bermain kata kata beserta singkatan dan maknanya.
Dijelaskan lebih lanjut, bagi orang Islam masalah pikun tersebut terdapat dalam Al Qur’an surat Al Hajj ayat 5 yang dilanjutkan dengan ayat 6.
Intinya mengajarkan manusia mengingat akan asal kejadiannya dan Sang Maha Penciptanya.Dalam rangkaian Hari Ibu pula dr. Faridar Munaf bersama para pengurus Tim Penggerak PKK Kota Batu dengan Ketuanya Ny Wibi Asri Punjul, Selasa (22/12/2020) mengadakan bakti sosial membagikan nasi bungkus, bahan sembako, paket hadiah dan masker kepada masyarakat. Lokasinya di jalan raya depan Perumahan New Dewi Sartika , Temas, Batu.
Ny Wibi Asri Punjul dalam kesempatan itu menyatakan apresiasinya kepada dr Faridar Munaf dan kawan-kawan yang telah memprakarsai aksi sosial tersebut seminggu 2 kali.
Faridar sendiri menyatakan terimakasih kepada Ketua TP PKK Batu yang membawa gula pasir dan masker untuk dibagikan hari itu.
“Kami berbagi dua kali seminggu tiap Selasa dan Jumat. Kepada semua yang berpartisipasi saya sampaikan terimakasih,” ujarnya.
Dikatakan semula disediakan bingkisan hanya untuk 120 orang. Ternyata yang datang 150 orang. “Namun semua kebagian,” kata Faridar yang juga mengajak teman sealumni baik SMAN 3 Malang maupun STKM yang kemudian melebur menjadi Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang.
Hersusilowati Karmidi seorang dokter di Malang mengakui ada teman teman eks mahasiswa Sekolah Tinggi Kedokteran Malang (STKM) maupun alumni SMAN 3 Malang termasuk dirinya diajak aksi sosial tersebut.
“Saya juga diajak dan telah saya kirim sejumlah busana yang baru maupun bekas namun masih bagus dan layak pakai,” kata Utomo Cokro alumnus SMAN3 Malang yang tinggal di Sragen sejak 1974.
Jumat ini aksi sosial juga dilancarkan dr Faridar dan para simpatisannya dengan judul Jumat Berkah, berbagi dengan masyarakat yang memang perlu dibantu dalam pandemi covid -19 saat ini. (PRI).
Masalah Lansia dan Alzheimer, Bila Pikun Atasi dengan LUPA
