Menjelang Lebaran, Harga Petai dan Kelapa Melonjak 50%, Telur Stabil

oleh
oleh

JAKARTA, REPORTER.ID- Tiga hari menjelang Lebaran, harga beberapa bahan kebutuhan pokok di Jakarta naik tajam minimal 50%.

Kelapa sebagai bahan santan untuk gulai di Pasar Perumnas Klender, Kelurahan Malaka Sari, Jakarta Timur yang tadinya sebutir antara Rp 8.000,- sampai Rp 10.000,- sekarang menjadi Rp 15.000,-

“Harga tersebut sudah diserut,” ujar Bu Hadi warga RW 03 Malaka Jaya, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Hal itu dibenarkan Ny Retno tetangganya yang buka warung klontong.

“Harga petai juga melonjak. Kemarin saya beli petai Rp 10.000,- perpapan. Padahal sebelum ini Rp 10.000 bisa dapat 4 papan,” ujar Ny Retno.

Ny Hendarti yang suka belanja ke Warung Bu De di RW 01 Pondok Kopi, juga mengeluhkan melonjaknya harga kelapa dan petai sebagai bahan pokok sayur sambal goreng.

“Masak kelapa kecil saja yang biasanya harga Rp 10.000,-perbutir, sekarang jadi Rp 15.000,- Tapi enaknya di warung itu kelapanya sudah diparut. Bahkan sampai jadi santan. Tinggal minta seberapa kentalnya,” kata Hendarti.

Petai yang kecil di Pondok Kopi juga Rp 10.000 – perpapan. Ketika beli petai di Pasar Perumnas Klender Senin (10/5) ternyata harga petai Rp 12.000, berisi 10 biji.
Mengenai petai, Ny Ichsan warga RW 07 Cakung Barat, Jakarta Timur, mengaku tidak pernah beli. Namun mengenai kelapa memang harganya membuat kaget kali ini.

“Tadinya harga kelapa hanya Rp 12.000,- perbutir. Kini menjadi Rp 15.000,- perbutir,” tutur Ny Ichsan yang biasa belanja di Pasar Kali Malang, Cakung Barat.

Sementara harga petai di Pasar Perumnas Klender juga Rp 10.000 sampai Rp 15.000/papan.

“Padahal sebelumnya hanya Rp 8.000 perpapan,” kata Yona, pedagang sayur mayur di Pasar Perumnas Klender.

Menurut dia yang harga Rp 15.000,- perpapan itu petai super, papannya panjang dengan bijinya sampai lebih dari 15 butir.
Menurut Yona sejak kemarin banyak orang yang survey harga. “Besok baru banyak yang belanja,” imbuhnya.

Yona mengaku juga melayani pesanan secara online.

Sementara untuk keperluan tradisi Lebaran di pinggir jalan dan pasar banyak dijual kulit ketupat dengan harga Rp 8.000,- tiap 10 buah.

“Tapi saya beli pada pedagang yang lewat sudah Rp 10.000,- tiap sepuluhnya,” kata Ny Retno.

Harga bahan pokok lainnya relatif stabil. Seperti telor ayam walau ada yang menjual Rp 26.000/ kg, di warung Ny Retno hanya Rp 24.000/kg isinya rata rata 16 butir. Kalau telornya kecil kecil isinya bisa 18 butir.
“Kalau telornya besar besar paling hanya 14 butir,” tambahnya.

Harga kentang juga stabil. “Sudah lama sampai sekarang harga kentang masih sekitar Rp 13.000,- sampai Rp 14.000,- per kilogram,” kata Ny Pardede sepulang dari Pasar Perumnas Klender. (PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *