JAKARTA, REPORTER.ID – Rakernas (Rapat Kerja Nasional), Launching, dan Pelantikan Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) IKA-PMII (Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) yang berlangsung pada 28 Agustus 2021 lalu di Jakarta, telah menghasilkan 14 rekomendasi. Rekomemdasi itu sebagai konstribusi untuk bangsa Indonesia.
Muhammad Faisal, MH,. M.Pd selalu Ketua Panitia menyampaikan bahwa bulan Agustus sebagai bulan kemerdekaan merupakan saat yang tepat bagi semua pemangku kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) untuk melakukan penilaian, sudah sampai di mana tujuan nasional Bangsa Indonesia tercapai, dan di mana posisi keberadaan NKRI sebagai salah satu negara yang merdeka di antara negara-negara di dunia selama ini.
“Dan, Asosiasi Dosen Pergerakan (ADP) adalah institusi yang keanggotannya terdiri atas para akademisi sudah tentu menjadi pemangku kepentingan utama dalam melakukan penilaian (introspeksi, analisis, positioning, dan prospeksi) terhadap perjalanan NKRI,” demikian Muhammad Faisal, Senin (30/82021).
ADP menilai UUD NRI 1945, terutama substansi dalam Pembukaan, merupakan parameter yang harus dijadikan pedoman dan rujukan untuk melakukan penilaian, dan ADP berharap agar semua pemangku kepentingan negara menjadikannya sebagai pedoman dan rujukan dalam melakukan penilaian atas perjalanan Bangsa Indonesia.
Sementara itu, dari 14 rekomendasi tersebut antara lain terkait dengan penghapusan penjajahan di muka bumi, mendukung kemerdekaan, HAM, demokrasi dan konstitusi. Oleh karena itu, ADP memandang pentingnya Pemerintahan Ir. H. Joko Widodo untuk menjadikan Pembukaan UUD NRI 1945 sebagai dasar, parameter, dan tolok ukur dalam pencapaian tujuan nasional bangsa Indonesia.
Bahwa tahun 2045 sebagai milestone Visi Presiden Ir. H. Joko Widodo yang ingin mewujudkan adanya peningkatan peran kebudayaan dalam pembangunan melalui kapitalisasi nilai-nilai luhur budaya bangsa dan pengembangan etos kerja, dan pada saat yang sama merupakan milestone atau momentum Indonesia Emas 2045 yang ditandai dengan terwujudnya Indonesia yang berdaulat, maju, adil, dan makmur. ADP menekankan agar Pemerintahan RI harus menetapkan guide line atau pedoman, utamanya untuk penyelenggara negara, agar visi, kebijakan, program, dan kegiatannya dilaksanakan secara bertanggung jawab, konseptual, fokus, dan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat bagi upaya terwujudnya masyarakat adil dan makmur.
Bahwa Pemerintahan Presiden Ir. H. Joko Widodo telah menetapkan 4 (empat) pilar Visi Indonesia 2045: (a) pembangunan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi; (b) pembangunan ekonomi berkelanjutan; (c) pemerataan pembangunan; dan (d) pemantapan ketahanan Nasional dan tata kelola kepemerintahan. Dalam konteks pembangunan manusia dan penguasaan Iptek, ADP mendesak agar Pemerintah melakukan percepatan taraf pendidikan rakyat Indonesia secara merata, peningkatan peran kebudayaan dalam pembangunan, peningkatan sumbangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam pembangunan, peningkatan derajat kesehatan dan kualitas hidup rakyat, dan melakukan reformasi ketenagakerjaan.
ADP juga mendesak Pemerintahan Presiden Ir. H. Joko Widodo untuk melaksanakan keempat pilar tersebut secara konsisten dan berkelanjutan, agar pelaksanaanya dapat dijadikan sebagai metode yang efektif dalam pencapaian tujuan nasional.
Bahwa pilar visi pembangunan manusia, penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa lepas dari proses pendidikan. Oleh karena itu, ADP memandang revolusi pendidikan 4.0 yang sedang dilaksanakan oleh Pemerintah harus konsisten dengan fungsi dan tujuan Pendidikan Nasional, yaitu mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Seiring dengan hal tersebut, utamanya dalam mengikuti Kebutuhan Pendidikan 4.0, ADP memandang perlunya pemenuhan kebutuhan teknologi informasi, penyediaan broadband yang lebih memadai, dan mengurangi digital divide yang sehari-hari dirasakan oleh masyarakat, terutama masyarakat di tingkat daerah atau perdesaan
Bahwa ADP yang mewarisi “ilmu dan bakti kuberikan” memandang bahwa tujuan negara untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, harus dilaksanakan dengan akhlak mulia yang bersendikan Fathanah, Amanah, Siddiq, dan Tabligh (FAST).
ADP juga meminta agar semua pihak memberikan perhatian kepada Sumber daya Manusia Unggul Dosen sebagai pendidik di Perguruan Tinggi yang berkualitas dengan mencermati kecenderungan global PT., memberi ruang untuk adaptasi terhadap tren perubahan masa depan, dan adanya keberpihakan Pemerintah dalam bidang Riset dan Inovasi, pemberian ruang komponen kualitas dosen, serta percepatan peningkatan SDM Unggul Dosen.
Bahwa ilmu pengetahuan bagi ADP IKA-PMII merupakan proses penggalian secara mendalam, terus menerus dan saksama yang berbasis pada kearifan lokal sebagai khazanah kebudayaan Indonesia. Pada saat yang sama, khazanah pengetahuan yang berbasis pada khazanah klasik merupakan suatu keniscayaan yang perlu dijaga kontinuitas dan transformasinya di tengah kondisi dunia yang terus bergerak dinamis bahkan disruptif ini dengan mendasarkan pada kaidah al-muhafadhatu ala al-qadim al-shaleh wa al-akhdhu bi al-jadid al-ashlah.
Oleh karena itu, proses pengetahuan bukanlah proses konsumsi semata. Lebih dari itu, adalah proses produksi yang lebih mengedapankan cita rasa keindonesiaan yang diabdikan sepenuhnya untuk kesejahteraan manusia.
ADP mendorong dosen alumni PMII untuk terus mengembangkan secara kreatif kecakapan diri, termasuk kecakapan pembelajaran inovatif dan kepemimpinan-adaptif, berjejaring dan berkolaborasi secara inter-/multidisipliner dalam melakukan inovasi dan riset sebagai komunitas pembelajar sepanjang hayat (life long learners), serta mendarmabaktikannya bagi kebaikan dan kesejahteraan publik.
Secara historis-kultural, ideologis, wajah Islam Indonesia sejatinya mengedepankan nilai-nilai dan sikap toleran, kesantunan, ramah, damai, dan harmonis (smiling, peaceful Islam). Namun dalam dua dekade terakhir ini, nilai-nilai itu dihadapkan vis a vis dengan berbagai varian dan manhaj (metode) Islam yang cenderung eksklusif, mengedepankan nilai-nilai dan sikap intoleran, marah, kasar, tidak ramah, dan merusak harmoni.
Oleh karena itu, ADP mendorong promosi dan affirmative action kepada semua pihak untuk mengembangkan dan memelihara pemahaman dan sikap wasatiyah (moderat) dalam beragama, berdasarakan paham Ahlussunnah wal Jamaah, dan sejauh mungkin untuk menghindari komersialisasi (komodifikasi) dan politisasi agama, agar terjalin kehidupan antarumat beragama yang harmonis, rukun, dan damai di tengah masyarakat Indonesia yang sedang menghadapi tantangan dari luar, seperti membanjirnya ideologi-ideologi dunia yang tidak sejalan dengan nilai-niai budaya bangsa.
ADP juga menyerukan kepada semua pihak, baik pemerintah, masyarakat umum, komunitas akademik, serta dunia usaha dan dunia industri, untuk berkolaborasi dan berkontribusi dalam peningkatan mutu dan transformasi dunia pendidikan pesantren, yang oleh sebagian pakar dipandang sebagai jihad damai (peaceful jihad) mencerdaskan anak negeri, khususnya yang berkenaan dengan peningkatan mutu infrastruktur dan teknologi pembelajaran.
Terakhir mendorong semua pihak untuk terus meningkatkan dan mempromosikan literasi sebagai pijakan dasar membangun kerukunan dan harmoni hidup antaranak bangsa. Untuk itu, upaya massif edukasi publik melalui literasi merupakan suatu keniscayaan, agar masyarakat Indonesia khususnya mengedepankan sikap yang santun dan smart di tengah maraknya hoax dan ujaran kebencian (hate speech, stereotyping) sebagai akibat dari globalisasi digital.
Bagi ADP IKA-PMII, literasi itu diniscayakan sebagai konstruksi dan transformasi yang mampu memberikan pencerahan dan kesantunan fundamental bagi peradaban sebuah bangsa.
Demikian Rekomendasi Rakernas ADP ini dirumuskan, sebagai kontribusi ADP terhadap kehidupan Masyarakat, Bangsa, dan Negara. Dan sekaligus pegangan bagi masa depan ADP IKA-PMII sebagai organisasi profesi yang harus berperan secara strategis dalam konteks transformasi Bangsa Indonesia menuju Bangsa yang Berperadaban.