JAKARTA, REPORTER.ID – Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukunng langkah Kementerian Agama (Kemenag) yang memutuskan untuk mencetak kartu vaksin untuk jamaah umrah/haji. Terutama bagi jamaah lansia (lanjut usia) disamping tetap mengupayakan aplikasi PeduliLindungi sebagai integrasi data.
“Kami mendukung langkah Kemenag tersebut dengan mempertimbangkan teknologi aplikasi yang bertujuan untuk memudahkan jamaah khususnya jamaah yang masih kurang paham menggunakan gawai atau gadget, sehingga program yang dibuat Kemenag dapat membantu jemaah dalam melaksanakan ibadah di Makkah dan Madinah sesuai prosedur yang berlaku,” kata Bamsoet, Senin (25/10/2021).
Selain itu, Bamsoet meminta pemerintah untuk terus mengupayakan komunikasi yang baik dengan pihak Arab Saudi tentang penggunaan aplikasi teknologi agar aplikasi PeduliLindungi bisa terbaca oleh sistem yang dikembangkan Pemerintah Arab Saudi yakni Tawakkalna, disamping terus mematangkan seluruh persiapan teknis pelaksanaan ibadah haji dan umrah agar ketika ibadah umrah dinyatakan dibuka, pemerintah maupun jamaah telah memiliki kesiapan yang baik.
“Dibutuhkan komitmen pemerintah untuk berupaya memberikan layanan terbaik dalam pelaksanaan ibadah haji maupun umrah agar jamaah merasakan kemudahan, tidak mengalami kesulitan dan lebih nyaman dalam beribadah di Tanah Suci serta tidak dibebankan oleh hal-hal yang menyangkut teknis terutama jamaah lansia,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kemenag RI akan mencetak kartu vaksin untuk jamaah umroh Indonesia. Selain itu, Kemenag juga akan tetap mengupayakan integrasi aplikasi PeduliLindungi, sehingga bisa terbaca oleh sistem yang dikembangkan Pemerintah Arab Saudi.
“Kita memang sudah melakukan rapat dan sudah diputuskan nanti integrasi data itu, baik dalam bentuk aplikasi PeduliLindungi dengan Tawakkalna. Kita juga menerbitkan kartu terutama untuk jamaah yang lansia,” ujar Direktur Bina Haji dan Umrah Kementerian Agama Nur Arifin kepada Republika, Ahad (24/10).
Menurut dia, cetak kartu vaksin untuk jamaah umrah tersebut sudah diputuskan menjadi kebijakan. Dengan kartu vaksin itu, nantinya setiap jamaah bisa memindai barcode vaksin yang disediakan Pemerintah Arab Saudi. “Maka, cukup dengan kartu nanti bisa di-scan, itu sudah diputuskan menjadi kebijakan dan sekarang sedang berproses menuju ke situ,” ungkapnya.
Kartu vaksin tesebut akan sangat berguna bagi jamaah yang masih kurang paham menggunakan gawai atau gadget. Karena itu, menurut dia, pihaknya telah melakukan persiapan teknis sejak dini. “Tentunya kita ingin memberikan layanan terbaik agar jamaah merasakan kemudahan, gak ada kesulitan, dan lebih nyaman dalam beribadah, serta tidak disetreskan oleh hal-hal yang menyangkut teknis, terutama orang-orang tua yang masih gaptek dari teknologi,” katanya.