JAKARTA, REPORTER.ID – Isu menarik pagi ini soal pertemuan Capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi dan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka. Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan, para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) segera bertemu kembali untuk memutuskan cawapres pendamping dirinya. Tokoh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dari Partai Gelora Fahri Hamzah pastikan Gibran salah satu kandidat Cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Ketua Umum Partai Demokrat, AHY mengakui partainya didorong oleh sejumlah elit Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/10) malam. Cawapres Koalisi Perubahan yang juga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lakukan pemeriksaan kesehatan di RS Fatmawati sebagai syarat pendaftaran Pilpres 2024. Berikut isu selengkapnya.
1.Bakal capres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto bertemu Presiden Jokowi beserta putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka sebelum dilaksanakannya pertemuan pimpinan parpol KIM di kediaman Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jaksel, Jumat (13/10) malam. Prabowo tidak membantah ataupun membenarkan saat ditanya soal pertemuan tersebut.
Prabowo mempersilakan awak media untuk mengambil kesimpulan sendiri apabila mendapatkan informasi tentang pertemuan itu. “Intel Anda hebat sekali, saya tidak berhak untuk mengonfirmasi. Ya pokoknya nanti pada saatnya kalau ada statement resmi dari mana ya silakan Anda ambil kesimpulan sendiri,” kata Prabowo usai pertemuan dengan para ketua umum parpol KIM di kediamannya, tadi malam.
Prabowo juga tidak menampik apabila kabar pertemuan tersebut menciptakan spekulasi Gibran akan menjadi cawapres pendampingnya. Spekulasi ini menguat karena Prabowo menyebut ciri-ciri salah satu kandidat cawapresnya berasal dari Jawa Tengah. “Ya itu bisa juga dispekulasi seperti itu. Tapi kita tadi baru sepakat untuk kriteria itu seperti itu dan kita akan finalkan dalam beberapa hari yang akan datang,” kata Prabowo lagi.
2. Prabowo Subianto menyampaikan, para ketua umum parpol Koalisi Indonesia Maju (KIM) segera bertemu kembali untuk memutuskan cawapres pendamping dirinya. Hal ini disampaikannya usai pertemuan dengan pimpinan parpol anggota KIM di kediamannya, tadi malam. “Kita akan kumpul dalam beberapa hari lagi untuk memutuskan yang terakhir dari empat menjadi satu,” kata Prabowo. Seperti diberitakan sebelumnya, keempat kandidat tersebut adalah Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Airlangga Hartarto, dan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Prabowo menuturkan, salah satu topik pembicaraan dalam pertemuan hari ini adalah sosok cawapres yang akan mendampingi dirinya pada Pilpres mendatang. Ia mengatakan, pertemuan ini memutuskan, kandidat cawapres mengerucut ke empat sosok yang latar belakang daerahnya telah disebutkan terdahulu. “Tentang cawapres, kita juga tadi melaksanakan diskusi di mana setiap ketua partai menyampaikan pandangan-pandangannya yang akhirnya pada malam hari ini sudah mengerucut menjadi empat nama,” tegasnya.
Prabowo juga mengungkapkan, seluruh ketua umum parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) bakal menghadiri Rakernas kelompok relawan Projo di Indonesia Arena, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/10). “Semua diundang. Saya diundang besok itu benar, saya diundang sore hari, mungkin ada beberapa tokoh yang diundang juga. Ya datang semua. Kalau diundang harus datang dong, enggak baik kalau diundang enggak datang,” kata Prabowo.
3. Tokoh Koalisi Indonesia Maju (KIM) dari Partai Gelora Fahri Hamzah pastikan Gibran salah satu kandidat Cawapres pendamping Prabowo Subianto. Ia menilai sosok Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka paling cocok mewakili ide rekonsiliasi dan ide legacy atau warisan Presiden Jokowi. Menurut Fahri, ide rekonsiliasi dan ide legacy menjadi salah satu faktor Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk mempertimbangkan sosok bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. “Nah kita lagi memerlukan orang yang tadi tuh melengkapi itu. Dan memang dari semua calon yang ada ini, kalau aturannya mengizinkan, Gibran memang yang paling pas untuk momen ini,” kata Fahri dalam program Gaspol yang diunggah kanal YouTube Kompas.com, Jumat (13/10).
Ditanya lebih jauh tentang sosok lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir yang disebut-sebut bisa mewakili legacy Jokowi karena berada dalam pemerintahan, Fahri masih kukuh memajukan nama Gibran. Fahri mengatakan, bukan tanpa sebab dirinya mengklaim sosok Gibran yang paling mewakili simbol Jokowi saat ini. “Mohon maaf ya, yang merepresentasikan seluruh gagasan tentang rekonsiliasi dan legacy, ya pewarisan ya memang cuma Gibran,” ujar Fahri. “Yang istilahnya secara kuat mewakili itu. Ya mewakili simbol Pak Jokowi, mewakili juga keinginan kita untuk ke depan itu perlu ada generasi baru yang memikirkan jalan baru dari politik,” katanya lagi.
Mantan Wakil Ketua DPR ini lantas mengingatkan, secara tradisi, wakil presiden memang terkesan simbolik. Ia mencontohkan, sosok Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Wapres Maruf Amin juga mewakili simbol tertentu. “Enggak usah debat lah. Pencalonan Pak JK kan sama, simbolik juga. Tokoh NU. Pak Ma’ruf Amin sama,” kata Fahri. Namun, Fahri menegaskan, Indonesia butuh sosok pemimpin baru dan muda serta bisa melanjutkan gagasan besar Presiden Jokowi di masa datang.
Sebagai informasi, hingga kini Prabowo belum mengumumkan sosok bakal cawapres yang akan mendampinginya di pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Sejauh ini, ada tiga nama lain selain Gibran yang turut mencuat sebagai kandidat pendamping Prabowo, yaitu Menteri BUMN Erick Thohir, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dan Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto. Hanya saja, pencalonan Gibran sebagai bakal cawapres masih terganjal persoalan usia. Sesuai aturan, usia mininum presiden dan wakil presiden adalah 40 tahun. Namun, aturan tersebut tengah digugat ke MK dan MK akan membacakan putusannya pada Senin (16/10).
4. DPC Partai Gerindra Kota Yogyakarta resmi mendeklarasikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi Prabowo Subianto. Deklarasi tersebut disampaikan dalam Rapimcab Gerindra Kota Yogyakarta di Omah Srawung Gerindra Kota Yogyakarta, Jalan Nitikan Baru, Sorosutan, Kemantren Umbulharjo, DIY, Jumat (13/10).
Ketua DPC Gerindra Kota Yogyakarta Sinarbiyat mengatakan, deklarasi yang dilakukan DPC Gerindra ini untuk merespon dinamika politik sekaligus untuk menjaring aspirasi dari daerah. “Secara bersama-sama mengusulkan pada DPP Gerindra dan Bapak Prabowo agar saudara Gibran Rakabuming Raka dijadikan pertimbangan sebagai bakal calon wakil presiden pendamping Bapak Prabowo pada Pilpres 2024 nanti,” ucap Sinarbiyat, Jumat (13/10).
5. Baliho bergambar wajah Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka terpampang di Jalan Raya Joyoboyo, Surabaya, tepatnya di belakang Kebun Binatang Surabaya (KBS) Kota Surabaya, Jawa Timur. Pada baliho yang menghadap jalan raya itu, Prabowo mengenakan jas hitam berdasi merah dan berpeci hitam. Sementara Gibran yang putra sulung Presiden Jokowi berada di belakang Prabowo mengenakan baju putih dan berpeci hitam. Dalam baliho tersebut tertulis kata-kata “BERSATU UNTUK INDONESIA MAJU”.
Ketua DPD Partai Gerindra Jatim Anwar Sadad mengaku tidak tahu siapa yang memasang baliho tersebut. Namun dia mengatakan, baliho tersebut adalah aspirasi dari para pendukung Prabowo di Surabaya. Anwar mengakui, dukungan kepada Prabowo-Gibran menguat di arus bawah. “Itu aspirasi dari bawah yang tidak bisa kita bendung,” katanya, Jumat (13/10).
6. Ketua Bapilpres DPP Projo, Panel Barus mengatakan, omong kosong jika ada pihak yang menganggap majunya Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 merupakan bentuk dinasti politik keluarga Presiden Jokowi. Menurut dia, alam demokrasi Indonesia saat ini justru tidak mengenal istilah dinasti politik. “Kalau ada yang menarasikan, mendorong Gibran adalah dinasti politik, dalam sistem politik liberal seperti ini, bull shit bicara soal dinasti politik,” kata Panel dalam konferensi pers di kawasan Jakarta Pusat, kemarin.
Menurut Panel, proses menentukan pemimpin ada di tangan rakyat. Ia tidak melihat adanya niat keluarga Jokowi untuk membuat dinasti jika Gibran benar maju pada Pilpres 2024. “Karena pada akhirnya, dia jadi pemimpin atau tidak, itu adalah rakyat sendiri. Kalau dia ada di hati rakyat, dia dipilih dan sepanjang semua prosedur aturan main dipenuhi, maka tidak ada yang dilanggar. Apa karena ada hubungan biologis, dia menjadi dinasti? Dalam politik liberal, enggak relevan ngomong soal politik dinasti. Karena pada akhirnya sekali lagi semua diputuskan melalui suara rakyat, rakyat jadi hakim, ada tidak nama dia di hati rakyat? Itu akan di-ekspresikan di hari pemilu,” kata Panel.
7. Ketua Umum PPK Kosgoro 1957 yang juga Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono menegaskan, usia tidak bisa menjadi jaminan seseorang memiliki kemampuan dalam memimpin. Dave menyampaikan itu menanggapi wacana Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal cawapres Prabowo Subianto. Usia Gibran yang masih 36 tahun dianggap dianggap masih terlalu muda menjadi kandidat cawapres. “Pengalaman dan kemampuan dalam menjalankan roda organisasi apalagi negara, jangan dilihat hanya dari umur saja. Usia tidak selalu menjadi jaminan dalam kemampuan dalam memimpin,” ujar Dave yang putra sulung Agung Laksono itu, kemarin.
8. Putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka rupanya pandai berkelit. Saat ditanya kapan bergabung ke Tim Oemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo, Wali Kota Solo itu menjawab, akan berkonsultasi dengan keluarga dulu sebelum memutuskan bergabung TPN Ganjar. “Saya sudah memberikan jawaban. Saya minta waktu untuk konsultasi dulu dengan keluarga,” kata Gibran di Solo, Jawa Tengah, Kamis (12/10) lalu.
9. Ketua Umum Partai Demokrat, AHY mengakui partainya didorong oleh sejumlah elit Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk masuk dalam kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. AHY mengatakan dorongan itu terutama disampaikan usai Partai Demokrat resmi mendukung Prabowo Subianto di Pilpres 2024. “Memang ada pemikiran, ada pandangan dari para pimpinan partai politik KIM, yang juga menjadi bagian dari koalisi pemerintahan saat ini, ada Gerindra, Golkar, PAN, bahwa ada baiknya kalau Partai Demokrat yang kini sudah bergabung dalam KIM, bergabung dengan koalisi pemerintahan,” kata AHY lewat keterangan video yang dirilis DPP Demokrat, kemarin.
Pernyataan itu juga disampaikan AHY dalam pidato pengarahannya pada rapat pleno pengurus pusat Partai Demokrat, Jumat (13/10). Namun, pada kesempatan itu AHY tak menjawab tegas apakah partainya akan menerima tawaran tersebut. “Ini pandangan, juga harapan, dari sejumlah kalangan, terutama tadi para pemimpin dan elit partai sahabat yang saat ini dalam pemerintahan, yang saat ini sudah menjadi bagian dalam KIM,” kata AHY.
Dia menyampaikan urusan posisi menteri, termasuk agar Partai Demokrat masuk dalam kabinet, sepenuhnya hak prerogatif Presiden Jokowi. “Kita ini mengerti etika dan juga mengerti aturan. Kalau urusan bicara kabinet, koalisi pemerintahan, ya tentu semua itu menjadi hak prerogatif dari presiden,” ujarnya. Terakhir, AHY membantah, dorongan agar Partai Demokrat masuk dalam Kabinet Jokowi turut dibahas dalam pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, SBY dengan Presiden Jokowi pada 3 Oktober lalu. “Yang pasti tidak benar, saya ulangi, yang pasti tidak benar, kalau pertemuan itu berbicara tentang semacam tukar guling, bahwa jika kita mendukung cawapres tertentu, maka Demokrat akan mendapat jatah menteri,” tegasnya.
10. Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (13/10) malam. Pertemuan tersebut dibenarkan Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana saat dikonfirmasi wartawan. “Ya (Pak Presiden dan Pak Surya Paloh) ketemu,” ujar Ari, kemarin malam. Dijelaskan, pertemuan keduanya berlangsung selama sekitar 45 menit, yakni pukul 19.15 WIB dan berakhir pukul 20.00 WIB. Saat ditanya soal isi pertemuan, Ari Dwipayana bilang hanya silaturahmi biasa. “Pertemuan silaturahmi biasa,” katanya.
11. Cawapres Koalisi Perubahan yang juga Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin lakukan pemeriksaan kesehatan di RS Fatmawati sebagai syarat pendaftaran Pilpres 2024. Cak Imin tiba di Gedung Bougenville, RS Fatmawati, Jaksel, Jumat (13/10) pukul 13.47 WIB. Dia datang menakai kemeja putih lengan panjang dibalut rompi warna hijau dan celana Panjang warna coklat. Cak Imin datang sendirian, disambut Wakil Bendum PKB Bambang S. Cak Imin langsung masuk ke ruang resepsionis sebelum masuk ruang laboratorium. Ia menyebut kedatangannya ke RS Fatmawati untuk keperluan mendaftar capres-cawapres ke KPU. “Surat kesehatan dari rumah sakit untuk saya daftarkan tanggal 19,” ujar Cak Imin.
Ketua Divisi Teknis KPU RI Idham Holik mengingatkan, parpol pengusung pasangan capres-cawapres wajib mengajukan surat pemberitahuan kepada KPU jika ingin mendaftar. Termasuk, pemberitahuan jika ingin membawa rombongan pada saat mendaftarkan capres cawapres. “Tadi kami sudah sampaikan, H-1 LO partai yang ditunjuk oleh partai atau gabungan partai politik mengajukan surat pemberitahuan kepada KPU. Termasuk juga apakah mereka akan konvoi, membawa pendukung, semuanya harus disampaikan kepada kami, karena kami juga harus berkoordinasi dengan Polri,” imbuh Holik, Jumat (13/10).
12. Bakal cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku, dirinya dan Anies Baswedan siap menghadapi siapa pun lawannya pada Pilpres 2024. Cak Imin mengatakan, pihaknya juga siap melawan tokoh Jawa Timur yang bakal jadi peserta Pilpres 2024. Cak Imin tegaskan, Jatim merupakan kandang utama PKB. “Yang penting dalam sejarah perjuangan Pilpres PKB, Jawa Timur selalu jadi kandang kekuatan utama PKB,” kata Cak Imin di Masjid Al-Ittihad, Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/10) malam menanggapi statemen Ketum Partai Demokrat AHY yang mendorong Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Sementara itu, dalam dalam siaran pers, Jumat (13/10), Ketua Umum Partai Demokrat AHY mengusulkan sosok Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa agar dipertimbangkan jadi bakal cawapres pendamping Prabowo Subianto. “Demokrat tidak mengusulkan kader utamanya. Tapi, kita menyampaikan, baik juga untuk dipikirkan agar nama Bu Khofifah, Gubernur Jatim dengan sejumlah faktor dapat dipertimbangkan jadi cawapres pendamping Pak Prabowo,” kata AHY. (HPS)