JAKARTA,REPORTER.ID – Dewan Perwakilan Rakyat (DPD) Republik Indonesia telah menerima surat presiden (surpres) berisi pengajuan calon Panglima TNI dari Presiden Jokowi. Isinya, Presiden mengusulkan KSAD Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI itu sangat tepat dan beliau dekat dengan prajurit.
Wakil Ketua DPD RI, Sultan B Najamudin mendukung keputusan Presiden RI yang menunjuk Jenderal Andika sebagai suksesor Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.
“Panglima TNI ke depan memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti isu lingkungan strategis, pengembangan organisasi, moral dan kompetensi prajurit, modernisasi alutista, maupun soal kesejahteraan prajurit. Dan melihat rekam jejak Jenderal Andika selama menjadi KSAD adalah figur yang tepat menyambut estafet Panglima TNI,” kata Sultan, Kamis (4/11/2021).
Menurut Sultan di bawah kepemimpinannya sebagai KSAD, TNI AD khususnya mampu bertransformasi menjadi institusi yang sangat profesional, modern, berwibawa, disegani pihak internasional dan sangat dekat dihati rakyat.
“Dengan dinamika kehidupan kebangsaan yang ada pula, kita benar-benar membutuhkan sosok panglima TNI yang berjiwa humanis pada kasus-kasus sosial dan mencintai seluruh prajurit baik juga terhadap kesejahteraan purnawirawan,” ujarnya.
Adapun berbagai posisi strategis juga pernah ditempati Jenderal Andika Perkasa. Antara lain, Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat ke-39 (23 Juli 2018-22 November 2018), Komandan Kodiklat TNI AD (4 Januari 2018-23 Juli 2018). Jauh sebelumnya, ia menjabat Komandan Pasukan Pengamanan Presiden pada tahun 2014. Kemudian sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII/Tanjungpura (2016).
Jenderal Andika Perkasa juga memiliki rekam jejak akademis yang mumpuni. Ia menamatkan pendidikan di The Military College of Vermont, Norwich University (Northfield, Vermont, Amerika Serikat), National War College, National Defense University (Washington D.C., Amerika Serikat), dan The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, Universitas George Washington (Washington D.C., AS.
“Jika Jenderal Andika dilantik, maka ke depan Presiden Jokowi telah memiliki Panglima TNI sebagai pembantu dengan kemampuan intelijen serta loyalitas yang mampu diandalkan dalam menjaga stabilitas kemanan negara. Maka saya berharap melalui keputusan ini, kedepan Pak Andika dapat semakin memajukan TNI untuk memperkuat posisi Indonesia,” ungkapnya.
Hal yang sama disampaikan Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi. Komite I DPD yang membidangi Politik, Hukum, HAM dan ketertiban umum; serta
Permasalahan daerah di wilayah perbatasan negara itu menilai positif. Menurutnya, Penunjukan Calon Tunggal Panglima TNI Andika Perkasa Sudah Tepat.
“Keahlian KSAD Jenderal Andika Perkasa dalam operasi teritorial dinilai mampu menjadikannya sebagai pimpinan TNI. Sosok seperti ini juga turut mampu berkolaborasi dengan DPD RI khususnya terkait pembahasan RUU Kepulauan,” ujar Alumni FISIP, Universitas Indonesia itu.
Fachrul Razi menilai selain punya prestasi akademik, Andika Perkasa juga memiliki background operasi teritorial yang dibutuhkan TNI dalam menghadapi tantangan ke depan. Terutama juga terkait Ancaman Konflik di Laut Natuna Utara yang saat ini di klaim China sebagai Laut China Selatan.
“Terpilihnya Jenderal TNI Andika Perkasa nantinya diharapkan DPD RI memandang RUU Daerah Kepulauan sejalan dengan visi dan misi Presiden dan sebagai wujud kehadiran negara di daerah kepulauan,” jelas Fachrul Razi.
Terutama Kepulauan Natuna yang menjadi gerbang NKRI sangat rentan dikuasai asing, kita butuh sosok Jenderal yang memahami permasalah terutama daerah Kepulauan dan Daerah Ekonomi Ekslusif.
“Masalah di Natuna bukan hanya soal pencurian ikan. Berbagai negara berusaha mengklaim kawasan Laut China Selatan yang kaya potensi dan akhirnya merembet hingga kawasan ZEE Indonesia. Inilah yang membuat keadaan memanas. Oleh sebab itu, kita berharap pemerintah menerapkan sistem penanganan penegakan hukum karena tingkat kerawanannya yang tinggi. Maka sekali lagi kita butuh sosok seperti Jenderal Andika Perkasa” pungkasnya.