JAKARTA, REPORTER.ID – Direktur Eksekutif Pusat Politik dan Sosial Indonesia (Puspolindo), Dian Cahyani menilai bahwa ancaman reshuffle kabinet yang dilontarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hanya sebatas omong kosong, karena hingga kini ancaman tersebut belum terealisasikan.
“Sesuai dengan pernyataan presiden Jokowi 18 Juni lalu, maka harus dilakukan perombakan kabinet. Jangan sekadar mengancam, tapi reshuffle kabinet harus segera dilakukan. Jangan omong doang,” kata Dian Cahyani kepada awak media di Jakarta, Rabu (15/7/2020).
Mestinya, lanjut Dian, Presiden Jokowi harus menepati janjinya untuk melakukan reshuffle terhadap menteri yang dinilai gagal menjalankan tugasnya. Sebab jika tidak, performa kinerja pemerintah akan menurun di masa pandemi ini.
“Beberapa menteri ada yang tenggelam tidak tahu bagaimana kelanjutan program kerja-nya, presiden Jokowi harus benar-benar tegas. Jangan pencitraan aja mau resuffle,“ tuturnya.
Sebaliknya, menurut magister Komunikasi Politik Universitas Mercu Buana itu, jika presiden melakukan reshuffle akan mendapatkan simpati masyarakat yang sedang kesal dengan kinerja para menterinya.
“Tentunya, reshuffle mesti dilakukan atas basis kinerja dan data,” pungkas Dian. ***