Taman Arkeologi Onrust Pasca Lockdown Pengunjungnya Paling Banyak, Agustus Lebih 4.200 Orang

oleh
oleh
Wisatawan di Pulau Kelor menuju benteng Martello 1850. (Dok.2019).

JAKARTA, REPORTER.ID- Dari 3 museum dalam unit pengelolaan Museum Kebaharian Jakarta, museum terbuka Taman Arkeologi Onrust (TAO) menduduki peringkat pertama dalam jumlah pengunjung sejak Juni 2020 setelah lockdown 2 bulan 2 pekan.

 

Rombongan menuju eks rumah dokter Onrust

Tercatat sampai 8 November pengunjung TAO di Kepulauan Seribu sejak 1 Januari 2020 mencapai 23.935 orang. Peringkat II adalah Situs Marunda /Rumah Si Pitung di Cilincing dengan pengunjung 13.532 orang dan peringkat III Museum Bahari di Jl Pasar Ikan, Penjaringan dengan pengunjung 10.096 orang.

Kepala Subbag Tata Usaha Unit Pengelola Museum Kebaharian Jakarta Mis Ari mengatakan hal itu pekan lalu.
Puncaknya terjadi pada bulan Agustus mencapai 4.257 orang. Sementara pengunjung Situs Marunda 2.597 orang dan Museum Bahari hanya 892 orang.

Mengapa demikian? Mis Ari mengaku, belum pernah dilakukan penelitian terhadap hal itu terutama terhadap pengunjung. “Yang jelas semua itu tetap dilakukan dengan protokol kesehatan,” katanya.

Diakui sekarang ada fasilitas air tawar, toilet dan tempat solat di Taman Arkeologi Onrust. Di samping itu cuaca juga masih bersahabat sehingga para wisatawan merasa aman dalam pelayaraannya ke pulau dari daratan Jakarta dan sebaliknya.

Menurut catatan, Januari sampai dengan Maret 2020 jumlah pengunjung yang paling banyak ke Museum Bahari mencapai 7.226 orang , peringkat II adalah Taman Arkeologi Onrust 5.269 orang dan peringkat III Situs Marunda dengan pengunjung 4.656 orang.

Namun mulai bulan Juni pengunjung TAO yang paling banyak di antara ketiga destinasi wisata edukasi tersebut.
Tercatat bulan Juni itu pengunjung TAO mencapai 3.224 orang, Situs Marunda (Rumah Si Pitung) 1.426 orang dan Museum Bahari hanya 300 orang.

Pengunjung Pulau Onrust diukur suhu badannya. Tampak di kejauhan Pulau Kahyangan.

Kepala Satuan Pelayanan (Kasatpel) TAO yang baru, Agung Priosusanto ketika dihubungi Minggu (16/11/2020) mengakui sampai hari itu pengunjung Pulau Onrust sendiri mencapai 269 orang. Sabtu (15/11) hanya 70 orang. Belum dihitung pengunjung Pulau Kahyangan dan Pulau Kelor yang biasanya tak jauh berbeda.

“Memang wisata alam menjadi pilihan di saat pandemik dibandingkan pusat perbelanjaan,” kata Agung.
Lain lagi dengan Kartum Setiawan seorang museolog yang juga Ketua Komunitas Jelajah Budaya. Ia menilai Taman Arkeologi Onrust bukan dipandang sebagai museum melainkan lebih sebagai pulau wisata yang letaknya paling dekat dengan daratan Jakarta. Itu yang membuat orang penasaran ingin datang ke sana.

Sementara H Abu Galih sebagai pengamat museum dan pariwisata sejak tahun 1995 sepakat dengan Mis Ari bahwa tersedianya fasilitas yang dibutuhkan menjadi daya tarik yang kuat bagi wisatawan.

“Berwisata ke pulau pulau memiliki nilai petualangan yang disenangi generasi muda. Apalagi TAO memiliki nilai pendidikan sejarah bangsa Indonesia awal zaman kolonial Belanda sampai Jepang,” kata Abu Galih.
Pemandu wisata Pulau Onrust, Rosadi, Minggu (16/11/2020) mengatakan cuaca yang bagus membuat pulaunya banyak didatangi wisatawan.

Dulu di depan dermaga Onrust ada rumah warung H Damin karyawan senior Pulau Onrust. Namun kini rumah tersebut digusur ke sebelah timur laut. Dengan demikian pemandangan dermaga menjadi lebih rapi dan asri.

Protokol kesehatan juga diberlakukan terhadap para pengunjung maupun petugas dari pihak pengelola.
Enden Saenudin pemandu wisata Pulau Kahyangan mengungkapkan dari pulaunya bila siang dan sore hari dapat memandang indahnya Pulau Bidadari di sebelah timur dan Pulau Onrust di sebelah utara.

Sebaliknya bila berada di Pulau Kelor memandang ke selatan nampak Pulau Bidadari dan Pulau Kahyangan berjajar asri. (Pri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *