JAKARTA, REPORTER.ID- Sembilan golok Cakung milik 2 sanggar di Jakarta Timur sejak Jumat (19/3/2021) ditinggal di Laboratorium Balai Konservasi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah untuk diteliti kandungan unsur bahannya maupun umur benda pusaka tersebut. Hasilnya nanti akan dikirim ke Jakarta berikut barangnya.Demikian dikatakan Kepala Seksi Pelindungan Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Timur Nasikhi ketika dihubungi Reporter.id Ahad (21/3/2021).
Menurut Nasikhi, golok golok tersebut terdiri dari satu golok milik Sanggar Becak dan selebihnya milik Sanggar Bedok Latih.“Pimpinan sanggar tersebut ikut mengantar ke Laboratorium Balai Konservasi Borobudur. Kami Sudin Kebudayaan Jakarta Timur satu rombongan dibagi dua mobil. Satu ikut Pak Kasudin Hasanuddin dan satu mobil lagi yang membawa golok termasuk saya,” tambah Nasikhi.
Ketua Sanggar Becak (Betawi Cakung) Rusli Rawin dan Ketua Sanggar Bedok Latih Agus Syahadat ikut serta sebagai anggota rombongan tersebut.
“Penjelasan lebih detail akan disampaikan Senin besok oleh Bapak Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur di kantor,” kata Nasikhi.
Sementara Rusli Rawin Ketua Sanggar Becak mengakui keseriusan Kepala Sudin Kebudayaan Jakarta Timur dalam menanggapi masalah sejarah Golok Cakung dan klaim pihak lainnya yang berbeda.
Waktu dia bersama Suhu Djadja Surya Atmadja sebagai penasehat Sanggar Becak dan pemilik Golok Cakung beraudiensi ke Kantor Sudin Kebudayan Jakarta Timur dua pekan lalu, Kasudin Hasanudin telah menjanjikan bulan Maret dibawa ke Labaratorium. “Dan ternyata benar. Kami berangkat Rabu (17/3/2021) jam 08.00 dari Kantor Walikota Jakarta Tumur bersama Pak Kasudin ke Borobodur,” kata Rusli. Rombongan menginap di Klaten dan pada hari Kamis golok golok diserahkan ke UP Balai Konnservasi untuk diteliti di Laboratorium. Jumat pagi pulang sampai Kantor Sudin Kebudayaan Walikota Jakarta Timur sekitar pukul 19.30.
Kasudin Hasanuddin mengharapkan segala kegiatan pawai atau apapun berkaitan dengan Golok Cakung dapat dilakukan setelah ada validasi dari Balai Konservasi tersebut.
Memang golok Cakung ada dua jenis. Milik Sanggar Becak goloknya bergagang kayu Nagasari berbentuk kepala lindung atau belut diperkirakan buatan abad 15. Sedang yang dibawa Ustadz Agus Syahadat bergagang kaki rusa.
“Kita semua menunggu kabar dari Borobudur,” tambah Rusli. (PRI).
Golok-golok Cakung Milik Sanggar Becak dan Bedok Latih Diteliti di Lab Borobudur
