Buka Sejak 9 Februari, namun Museum di Kota Tua Sepi Pengunjung

oleh
oleh
Ruang sidang untuk mengadili pahlawan Diponegoro dan Cut Nya Dien di MSJ.

JAKARTA, REPORTER.ID- Museum museum milik Pemprov DKI Jakarta termasuk yang di Kota Tua telah dibuka sejak 9 Februari 2021. Namun tempat wisata edukasi tersebut hingga kini tiap harinya masih sepi pengunjung.
Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang Sumardi S.Sos dan karyawan Museum Sejarah Jakarta Cahyono dan Alex A Kusaeri mengungkapkan hal itu ketika ditanya di museumnya masing masing Kamis dan Jumat (26/2/2021). Hal itu tidak dibantah oleh Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Dra Sri Kusumawati yang dihubungi Jumat pagi.
Cahyono pemandu wisata Museum Sejarah Jakarta (MSJ) yang bertugas Kamis (25/2/2021) mengatakan selama PSBB ini tiap harinya jumlah pengunjung di bawah 100.
“Hari ini sekitar 40 orang. Kalau pengunjung mencapai 250, kita stop dulu sampai mereka keluar museum. Baru setelah itu boleh pengunjung berikutnya masuk,” tutur Cahyono.
Menurut dia, minat masyarakat pengunjung masuk museum rendah karena Taman Fatahilah Kota Tua selalu ditutup dan dijaga petugas.
“Jadi dari jauh pengendara motor atau mobil tahunya nggak boleh masuk Kota Tua. Padahal sebetulnya untuk pengunjung museum di situ dibolehkan,” katanya.
Hal itu perlu diberitahukan kepada masyarakat.
Sedang Alex A Kusaeri menambahkan hari biasa pengunjung MSJ yang dulunya Balaikota Batavia abad 18 itu, rata rata hanya 50 orang tiap hari. “Hari Sabtu dan Minggu paling 100 sampai 130 orang,” tutur Alex. Padahal sebelum pandemi pengunjung MSJ per hari mencapai 1.000 sampai 1.500 orang dan saat akhir pekan mencapai 3.000 sampai 5.000 orang.
Sementara Kepala Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua Dedy Tarmizi mengakui, Kota Tua khususnya lingkungan Taman Fatahilah yang dikelilingi museum dan bangunan bersejarah memang masih ditutup untuk umum.
Namun bagi orang yang berkepentingan, seperti karyawan atau pekerja di situ, mereka yang mau ke restoran dan warung makan dan yang ingin mengunjungi museum, dibolehkan. Pasti itu harus memenuhi protokol kesehatan dengan pengukuran suhu badan oleh petugas UPK Kota dengan thermogun serta mencuci tangan dengan sabun.
Pintu masuk Taman Fatahillah Kota Tua satu di Jl Pintu Besar Utara dan satu lagi di Lorong Jasindo sekaligus pintu keluar.
“Di seluruh Kawasan Kota Tua termasuk kawasan wisata Kali Besar disediakan 33 wastafel lengkap dengan air bersih sabun cair dan hand sanitizer. Tiap hari selalu tersedia untuk keperluan itu dan setiap habis diganti baru,” kata Dedy Tarmizi.
Begitu juga untuk keamanan, ketertiban dan kebersihan kawasan ini pihak UPK Kota Tua.
Menurut Dedy Tarmizi sejak sebuan yang lalu dengan adanya Kawasan Wisata Kalibesar selesai direvitalisasi, dan penyerahan ke Pemprov DKI, pengawasan keamanan dan ketertiban oleh Satgas UPK Kota Tua dirombak dari semula 4 shift menjadi 3 shift sehari, yang tiap shifnya lebih banyak personilnya
Yang semula hanya 25 orang kini menjadi 33 orang tiap shiht tiap harinya.
Demikian pula dengan tenaga kebersihan UPK Kota Tua yang semula semula 13 -14 orang /shift kini menjadi 17 orang/shift tiap hari.(PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *