Hot isu pagi hari ini masih soal beruntunnya bencana yang terjadi di Indonesia. Setidaknya ada 5 bencana dahsyat yang membuat sedih dan was-was masyarakat. Yakni, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air di Perairan Kepulauan Seribu, terjadinya tanah longsor di Sumedang, Jabar. Majene dan Mamuju diguncang gempa bumi, hampir semua bangunan rata dengan tanah. Banjir bandang di Kalsel, banjir dan tanah longsor di Manado, Sulut. Meletusnya Gunung Merapi dan Semeru.
Sebagian publik bertanya-tanya, beruntunnya bencana alam ini pertanda apa? Kira-kira, mampukah pemerintah mengatasi bencana yang cukup dahsyat ini, mengingat pandemi Covid-19 masih jadi hantu di depan mata. Namun sebagian publik lainnya memberi dorongan positif agar pemerintah mampu mengatasi musibah ini.
Kepala BNPB Doni Monardo menjanjikan akan memberikan dana stimulan bagi warga Sulawesi Barat yang rumahnya mengalami kerusakan lain akibat gempa bumi. Dikatakan, jumlah dana stimulan yang disepakati itu merupakan usulan Pemprov Sulawesi Barat ke Pemerintah Pusat melalui BNPB.
Tak mau bahasa ibu punah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X mengusulkan digitalisasi aksara Jawa ke Menkominfo, Johnny G. Plate. Sultan menyampaikan, usulan digitalisasi aksara Jawa itu tidak hanya untuk Provinsi DIY saja tetapi juga bagi provinsi-provinsi lain agar bahasa ibu tidak terlupakan oleh masyarakat.
Calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengunjungi sejumlah mantan Kapolri untuk meminta doa restu, nasihat atau wejangan. Para mantan Kapori yang disambangi antara lain, Jenderal (Purn) Sutarman, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Jenderal (Purn) Roesman Hadi, dan Jenderal (Purn) Roesdihardjo. Berikut isu selengkapnya.
1. Januari 2021 adalah Januari kelabu. Karena hingga pertengahan bulan ini ada 5 bencana dahsyat yang terjadi secara beruntun di Tanah Air. Pertama, jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 di Perairan Kepulauan Seribu, pada 9 Januari 2020. Seluruh penumpang yang berjumlah 50 orang dan 12 kru tewas. Kedua, terjadinya tanah longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jabar yang menelan puluhan korban jiwa.
Ketiga, Kabupaten Majene dan Mamuju, Sulbar diguncang gempa bumi berkekuatan M 6,2 pada Jumat (15/1) dini hari. Basarnas mencatat, 81 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut. Yaitu, 70 orang di Kabupaten Mamuju dan 11 orang di Majene. Sedangkan korban yang mengalami luka-luka sebanyak 826 orang. Kepala Basarnas Mamuju, Saidar Rahmanjaya menuturkan, data tersebut dihimpun pada Minggu (17/1).
Keempat, terjadi banjir bandang yang menerjang Kalsel. Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mencatat, 10 Kabupaten/Kota terdampak banjir bandang ini. Dari data yang dihimpun BNPB, jumlah korban meninggal dunia sebanyak 5 orang, jumlah pengungsi mencapai 39.549 orang. Jumlah rumah yang terendam sebanyak 27.111 unit dan 112.709 orang kehilangan tempat tinggal.
Jembatan Mataraman yang menjadi penghubung Trans Kalimantan terputus pada Minggu (17/1) dini hari. Akibatnya, jalur jalan nasional tersebut lumpuh alias tak bisa dilalui. Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Muhammad Rifai menuturkan, jembatan yang berada di Jalan Ahmad Yani KM 55 tersebut merupakan penghubung akses untuk menyeberangi Sungai Salim Banua Hanyar. “Pada hari Minggu tanggal 17 Januari 2021 Pukul 04.00 Wita telah mengalami longsor dan putus total atau jembatan runtuh,” ujar Rifai, Minggu (17/1).
Kelima, terjadi banjir dan tanah longsor di Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1). Dalam musibah tersebut, 6 orang meninggal dunia dan 1 orang belum ditemukan. Wilayah yang terdampak meliputi 33 kelurahan dan 9 kecamatan di Kota Manado.
2. Menko PMK Muhadjir Effendy meminta semua pihak untuk mulai menyiapkan tahap rehabilitasi dan rekonstruksi terkait bencana beruntun yang terjadi di Tanah Air, mulai dari insiden jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 hingga bencana gempa bumi, banjir bandang, dan tanah longsor di sejumlah wilayah. “Untuk sementara kita akan fokus di tanggap darurat, baik terlibat langsung maupun tidak. Penanganan juga akan terus dilakukan sambil kita petakan kekuatan dukungan dari masing-masing kementerian lembaga apa yang bisa kita lakukan,” kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Minggu (17/1).
3. BNPB berjanji akan memberikan dana stimulan bagi warga Sulawesi Barat yang rumahnya mengalami kerusakan lain akibat gempa bumi. Kepala BNPB, Doni Monardo menuturkan jumlah dana stimulan yang disepakati itu merupakan usulan Pemerintah Sulbar ke Pemerintah Pusat melalui BNPB. “Ini merupakan usulan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ke Pemerintah Pusat,” tegas Doni melalu keterangan resminya, Minggu (17/1). Adapun, besaran dana stimulan yang akan diberikan adalah sebanyak Rp50 juta untuk rumah dengan kategori rusak berat. Kemudian Rp25 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan sedang, dan Rp10 juta untuk rumah yang mengalami kerusakan ringan.
4. Kepala BNPB Doni Monardo meminta agar pengungsi korban gempa Sulawesi Barat dipisahkan. Pemisahan kelompok rentan dengan kelompok usia muda perlu dilakukan mengingat bencana itu terjadi di tengah kondisi pandemi Covid-19. Pemindahan tersebut juga untuk mencegah penularan dan mengantisipasi potensi penyebaran virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di tempat pengungsian. “Di pengungsian diharapkan ada pemisahan antara kelompok rentan dengan kelompok yang berusia muda. Kelompok rentannya harus kita lindungi karena ada Covid-19,” kata Doni saat berkunjung ke Mamuju Sulawesi Barat, Minggu (17/1). Doni mengatakan, kelompok rentan dimaksud adalah mereka yang berusia lanjut, memiliki penyakit penyerta atau komorbid, ibu hamil, ibu menyusui, disabilitas, balita, dan anak-anak.
5. Hingga hari ke-9 atau Minggu (17/1), Basarnas telah mengumpulkan 308 kantong jenazah, 58 kantong serpihan kecil pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, 54 bagian pesawat, 1 unit FDR dan bagian dari CVR (cockpit voice recorfer). Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito menjelaskan, bagian CVR yang ditemukan adalah bagian CVR unit yang disebut CVR electronic unit yang berfungsi untuk menangkap data percakapan atau suara yang ada di cockpit. “Itu yang sudah ditemukan. Yang belum ditemukan adalah yang kita sebut Crash Survivable Memory Unit yang berisi data percakapan atau suara di cockpit. Jadi yang pertama tadi fungsinya adalah menangkap, yang belum ketemu ini adalah yang merekam, yang berisi memorinya,” kata Bagus Puruhito di Dermaga JICT II, Jakarta Utara, Minggu (17/1).
6. Kabar terbaru mengenai proses identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 disampaikan Polri. Kata Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, DVI Polri berhasil mengidentifikasi 5 orang korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Minggu (17/1).. Rusdi menjelaskan, dari 5 orang tersebut, hanya 4 nama yang diizinkan diungkap ke publik. Dijelaskan, hingga Minggu (17/1), total korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 yang telah diidentifikasi sebanyak 29 orang. Sementara tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri telah menerima 188 kantong berisi bagian tubuh korban.
7. Perpanjangan waktu evakuasi pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di Perairan Kepulauan Seribu diputuskan hari ini, Senin (18/1). Deputi Bidang Operasi Pencarian dan Pertolongan dan Kesiapsiagaan Basarnas, Bambang Suryo Aji menerangkan, langkah lanjutan masih menunggu hasil evaluasi operasi sepanjang sepekan belakangan. “Kita melihat hasil nanti karena kan perpanjangan pertama itu kan sampai dengan hari Senin. Nanti akan kita evaluasi bagaimana apakah mau diperpanjang atau tidak menunggu hasil evaluasi besok,” ujar Suryo di Dermaga JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/1).
8. Identifikasi jenazah korban pesawat Sriwijaya Air SJ182 masih terus dilakukan tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri. Seorang ibu dan satu bayinya yang menjadi penumpang Sriwijaya Air, telah teridentifikasi. “Korban-korban yang berhasil diidentifikasi hari ini, pertama atas nama Fao Nuntius Zai, laki-laki berumur 11 bulan,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono dalam konferensi pers di ruang forensik RS Polri, Minggu (17/1).
9. Kepala PPATK Dian Ediana Rae menyampaikan alasan pihaknya memblokir rekening Front Pembela Islam ( FPI). Dian beralasan PPATK perlu menelusuri jejak keuangan FPI, sebab aktivitas keuangan merupakan salah satu unsur dari keseluruhan kegiatan organisasi masyarakat. Ia menuturkan, pemblokiran rekening FPI untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana FPI selama ini. “Ini kan salah satu komponen penting dari organisasi kan adalah komponen uang. Uang ini kan aneh juga kalau FPI-nya bubar tapi uangnya jalan dan beredar kan aneh juga,” kata Dian dalam diskusi virtual pada Minggu (17/1).
10. Presiden Jokowi punya strategi baru untuk mencegah dan menanggulangi ekstrimisme yang mengarah pada terorisme. Strategi racikan Jokowi tersebut dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) No. 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Perpres tersebut ditandatangani Jokowi pada 6 Januari 2021. “Bahwa dalam upaya pencegahan dan penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme, diperlukan suatu strategi komprehensif, untuk memastikan langkah yang sistematis, terencana, dan terpadu dengan melibatkan peran aktif seluruh pemangku kepentingan,” demikian bunyi konsideram menimbang pada Perpres tersebut.
11. Calon tunggal Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengunjungi beberapa mantan kapolri untuk meminta doa restu hingga nasihat. Para mantan Kapori yang disambangi antara lain, Jenderal (Purn) Sutarman, Jenderal (Purn) Timur Pradopo, Jenderal (Purn) Badrodin Haiti, Jenderal (Purn) Roesman Hadi, dan Jenderal (Purn) Roesdihardjo. “Seperti anak dan bapak, Pak Sigit meminta dukungan dan wejangan sekaligus silaturahmi kepada mantan Kapolri,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, kemarin.
Argo menuturkan, anjangsana yang sudah menjadi tradisi ini merupakan bentuk penghormatan generasi muda Polri kepada pimpinan Polri terdahulu. Dalam kesempatan itu, para mantan kapolri mengungkapkan, tugas sebagai Kapolri adalah amanah yang harus dilaksanakan dengan baik. Para mantan kapolri juga berpesan kepada Listyo agar tetap menjaga soliditas internal, baik dengan senior maupun yunior.
12. Anggota Komisi I DPR M. Farhan menyoroti soal kandasnya ikhtiar digitalisasi aksara Jawa yang diajukan Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) ke lembaga internet dunia. Lembaga internet dunia (ICANN) belum mengabulkan pendaftaran aksara Jawa untuk mendapatkan domain internasional, lantaran aksara ini tidak banyak digunakan. Politisi NasDem ini menuturkan, ditolaknya digitalisasi aksara Jawa itu lantara pemerintah kurang hadir dalam memberikan dukungan. Ia menilai, PANDI seolah seperti sedang berjuang sendirian. “Jadi ditolaknya permohonan digitalisasi aksara Jawa tersebut merupakan bagian dari karut-marutnya perhatian dan tata kelola kebudayaan yang ada di Indonesia. Tidak ada leadership yang clear soal kebudayaan di Indonesia, padahal kita sudah memiliki Undang-undang Pemajuan Kebudayaan,” ungkap Farhan, di Bogor, kemarin.
13. Tak mau bahasa ibu punah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X mengusulkan digitalisasi aksara Jawa ke Menkominfo. Sultan menyampaikan, usulan digitalisasi aksara Jawa itu tidak hanya untuk Provinsi DIY saja tetapi juga bagi provinsi-provinsi lain agar bahasa ibu tidak terlupakan oleh masyarakat. “Kalau untuk aksara Jawa (digitalisasi) kami juga pernah mengusulkan, jadi ini tidak hanya jawa tapi juga dari provinsi lain juga ada sehingga harapan saya jangan sampai bahasa ibu ini kalah dengan bahasa indonesia,” katanya saat menerima kunjungan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate, di Kantor Gubernur DIY, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, akhir pekan lalu.
14. Ketua Umum PB IDI, Daeng M Faqih menilai, kinerja Menkes Budi Gunadi Sadikin belum maksimal dalam menekan laju penularan Covid-19. Hal ini disampaikannya saat dimintai pandangan tentang penilaian kinerja Menkes yang baru dalam diskusi daring soal vaksinasi Covid-19, Sabtu (16/1). “Karena saya mendapat informasi bahwa Menkes ini mendapat prioritas dari Presiden itu hanya dua, yakni suskeskan vaksinasi dan penanganan Covid-19.Yang saya melihat ada akselerasi (percepatan) di masalah vaksinasi. Tapi penanganan untuk menekan laju infeksi kayaknya masih belum (maksimal). Sebab terus meningkat ini (kasus positif Covid-19),” ujar Daeng.
15. Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan perihal Ibu Negara Iriana Joko Widodo yang belakangan jarang muncul ke depan publik. Hal itu disampaikannya menjawab pertanyaan wartawan soal kabar Iriana yang jarang tampil mendampingi Presiden di acara-acara resmi. “Bukannya jarang mendampingi (Presiden). Tapi memang selama ini acara Bapak Presiden tidak harus didampingi Ibu Negara. Jadi tidak ada alasan khusus,” ujar Bey saat dikonfirmasi, Sabtu (16/1). (HPS)