Sudin Kebudayaan Jaktim Ingin Uji Golok Cakung, Suhu Djadja Tolak Dimuseumkan

oleh
oleh
Kasudin Kebudayaan Jakarta Timur

JAKARTA, REPORTER.iD- Kepala Suku Dinas (Kasudin) Kebudayaan Jakarta Timur Hasanuddin ingin meneliti atau menguji Golok Cakung milik Surya Atmadja atau Suhu Djadja (76) yang dikatakan terbuat dari batu meteor awal abad ke-15
Hasanuddin mengungkapkan hal itu sesaat setelah mengunjungi Sanggar Betawi Cakung atau Sanggar Becak di RT 006/02 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, Kamis (18/2/2021).
Hasanudin yang didampingi Kepala Seksi Pelindungan Budaya Nashiki, Kasubag TU Sarminem dan Ketua Tim Kreatif Sudin Kebudayaan Jakarta Timur Nuraini itu diterima Ketua Sanggar Becak Rusli Rawin dan penasehatnya Suhu Djadja Surya Atmadja.
Menurur Hasanuddin penelitian tersebut untuk mendapatkan pengakuan dan selanjutnya untuk upaya pelestarian dan pengembangan terhadap benda benda yang bersejarah atau memiliki latar belakang sejarah yang dimiliki Sanggar Betawi Chakung atau Sanggar Becak di RT 006/02 Cakung Barat, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur.
Menurut Hasanudin, Sudin Kebudayaan Jaktim juga bertugas melakukan pembinaan penelitian dan pengembangan terhadap kegiatan seni budaya di wilayah Jakarta Timur.
Menurut Kasudin pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk menentukan benda benda yang telah dilihatnya di Sanggar Becak itu benar Benda Cagar Budaya (BCB).
Tetapi bila setelah diteliti di laboratorium ternyata golok tersebut memang dari meteor, maka akan ada Surat Keputusan (SK) Gubernur DKI Jakarta untuk legalisasinya.
” Di situlah Sudin Kebudayaan Jakarta Timur dapat mengangkat benda benda tersebut untuk lebih dihargai oleh generasi-generasi sekarang dan yang akan datang,” kata Hasanuddin .
Mengenai kunjungan ke sanggar sanggar kata Hadasuddin itu perlu dilakukan untuk saling mengenal dan memotivasi pelaku seni di sanggarnya agar dikenal lebih luas.
Demikian pula bila sanggar sudah terdaftar seperti Sanggar Becak saat ini maka akan diketahui instansi kebudayaan dari Sudin, tingkat DKI sampai tingkat nasional.
Menurut Hasanuddin ini sangat penting untuk mendapatkan kegiatan pementasan dan pembinaan ataupun bantuan pemerintahan..
Tercatat di Jakarta Timur sampai tahun 2021 ini sudah terdaftar di Sudin Kebudayaan/ Dinas kebudayaan DKI
ada 166 sanggar dengan para pelaku seni budaya 732 orang.
“Itu jumlah terbanyak dari Sudin Sudin Kebudayaan se DKI Jakarta.
Sementara Ketua Sanggar Becak Rusli Sabtu (20/2/2021) menuturkan pada kunjungannya Kamis yang lalu Kasudin Kebudayaan Jaktim berkenan memberikan piagam legalitas Sanggar Becak.
Mengenai keinginan Sudin Kebudayaan untuk melakukan penelitian Golok Cakung ke laboratorium Rusli mengatan hal itu pernah juga dilakukan Suhu Djadja sendiri.
Mengenai hal ini Suhu Djadja sebagai pemilik Golok Cakung membenarkan pusakanya itu telah diteliti di laboratorium dan benar dari meteor.
“Hasilnya nggak tahu ke mana. Nggak karuan ketika membongkar dan membangun rumah 40 tahun yang lalu,” kata Surya Atmadja.
Namun kalau Golok Cakung-nya itu akan disimpan di museum ia keberatan.
“Saya nggak bersedia Pak. Karena golok itu berkaitan dengan ilmu bela diri saya, Itu pusaka Padepokan, Pak,” pungkas Suhu Djadja .
Mengenai bahan meteor untuk senjata tajam seperti golok cakung, H Abu Galih sebagai pengamat budaya berpendapat hal itu sangat mungkin. Sebab dari penelitian laboratorium ternyata meteor yang jatuh ke bumi itu mengandung unsur besi dan nikel.
“Bahkan saya pernah mendengarkan seorang Ustadz menjelaskan tafsir Al Qur’an, Surat Al Hadid (Besi) ayat 4 dan 25 bahwa Allah menciptakan besi banyak manfaatnya. Tetapi unsur besi itu ada di bumi setelah kejatuhan benda benda langit yaitu meteor yang menghunjam ke bumi.
“Saya juga pernah mendengar penjelasan Ustadz seperti itu,” pungkas Suhu Djadja.(PRI).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *