Hampir Semua Museum di DKI Buka, Namun Pengunjungnya Baru 20%

oleh
oleh
Ruang pamer Museum Wayang

JAKARTA, REPORTER.ID — Dari 80-an museum, galeri dan monumen di DKI Jakarta hingga kini sebagian besar sudah dibuka untuk umum dengan memberlakukan protokoler kesehatan dari pemerintah DKI Jakarta. Namun jumlah pengunjungnya sangat minim. Paling banyak hanya 20% dari keadaan normal sebelum pandemi Covid-19.

Pengunjung Museum Wayang mencuci tangan sebelum masuk.

Demikian dikemukakan Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) DKI Paramita Jaya, Yiyok Trio Herlambang di kantornya, Kamis (2/7/2020). Hal senada diungkapkan Kepala Unit Pengelola Museum Kesejarahan Jakarta Sri Kusumawati yang membawahkan 4 museum terutama Museum Sejarah Jakarta (MSJ) di Kota Tua dan Museum Joang 45 di Menteng Jakarta Pusat.

“Pengunjung Museum Sejarah Jakarta masih relatif sepi bila dibandingkan masa normal sebelum Covid 19,” ujarnya. Padahal dalam keadaan normal selama setahun jumlah pengunjung MSJ sekitar 850.000 orang.

Ruang Pengadilan tempat Pangeran Diponegoro dan Cut Nyak Dien disidangkan.

Kusumawati sulit memprediksi total jumlah pengunjung tahun 2020 , sebab sekarangpun Kota Tua belum semua dibuka seluruh pintu masuknya.
Kepala Satuan Pelayanan Museum Wayang Sumardi juga mengakui pengunjung museumnya masih sedikit sejak dibuka kembali 8 Juni 2020.

Prasasti Kerajaan Tarumanegara di Museum Sejarah Jakarta

Menurut laporan stafnya, Rusdi Bahawan, selama ini paling banyak sehari 80 orang pengunjung. Lebih lanjut Yiyok T Herlambang mengatakan, museum museum yang saat ini masih tutup antara lain Museum Bank Indonesia di Kota Tua, Museum Polri di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dan beberapa museum di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur yang menunggu pengarahan pimpinannya masing-masing.

Museum Bank Indonesia di Kota Tua (ISTIMEWA)

“Untuk Museum Bank Indonesia penutupannya diperpanjang lagi sampai 10 Juli mendatang. Pembukaannya lagi akan dilihat sesuai sikon yang ada,” ujar Yiyok yang juga menjabat pimpinan Museum BI tersebut.

Museum ini merupakan gedung megah dan indah yang dibangun tahun 1910 -1912 , yang semula untuk kantor pusat De Javasche Bank. Koleksi museum ini berbagai uang dari berbagai negara dan sejarahnya.

Pengunjungnya tahun 2019 sekitar 330.000 orang sehingga tiap hari rata rata mencapai 1.000 orang lebih.
Mengenai museum di TMII yang masih tutup kata Yiyok hanya 3 yaitu Museum Migas, Museum Telkom dan Museum Purna Bhakti.

Lainnya ada belasan museum lagi sudah buka sejak TMII dibuka kembali 20 Juni 2020.

Sedang museum museum milik Pemprov DKI Jakarta sudah dibuka kembali mulai 8 Juni 2020.

Diakui oleh Yiyok museum museum di bawah Kemendikbud termasuk Museum Nasional atau Museum Gajah juga sudah buka.

Semuanya harus mematuhi protokol kesehatan dengan jumlah pengunjung tidak melebihi 50% dari kapasitas masing masing museum.

Sekretaris AMI DKI Paramita Jaya, Mis Ary menjelaskan saat ini seluruh museum galeri dan monumen se Jakarta ada 61 termasuk 13 museum milik Pemprov DKI dan 5 museum maupun galeri milik pribadi seperti Museum Layang-layang dan Museum Ciputra.

Sementara ada 19 museum di Taman Mini Indonesia Indah seperti Museum Pusaka, Museum Komodo, Museum Serangga dan Museum Transportasi.

Sepinya pengunjung museum selama ini menurut pengamat pariwisata dan budaya Jakarta H Abu Galih karena faktor psikologis masyarakat. Para orang tua masih mengkhawatirkan para pelajar keluar rumah selain untuk kepentingan sekolah. Sementara mengunjungi museum dan galeri dalam pandemi sekarang ini tidak menjadi prioritas masyarakat warga DKI Jakarta dan sekitarnya. (Pri).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *