Jokowi Ingin Mahasiswa Indonesia Berkarakter Nasionalis dan Berakhlak Mulia

oleh
oleh
Presiden Jokowi.

JAKARTA, REPORTER.ID – Presiden Jokowi mengingatkan para rektor seluruh Indonesia soal pentingnya memerdekakan mahasiswa. Ia ingin mahasiswa Indonesia bisa bebas belajar kepada siapa saja, tidak melulu kepada dosen.

“Saya mengajak para rektor dan FRI memfasilitasi mahasiswa agar bisa belajar kepada siapa saja, sekali lagi bisa belajar kepada siapa saja,” pesan Jokowi saat membuka konferensi virtual Forum Rektor Indonesia yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, kemarin.

Jokowi menyebut para mahasiswa bisa belajar kepada pelaku industri, wirausahawan, praktisi pemerintahan, praktisi hukum dan kepada para pelaku lapangan lainnya. Hal itu agar mahasiswa bisa menangkap perubahan yang dinamis di era sekarang ini.
“Di era disrupsi dan hiper kompetisi seperti sekarang, dunia berubah sangat cepat, banyak hal yang belum sempat dibukukan sudah berubah di lapangan, banyak karakter yang tidak hanya bisa ditangkap dengan membaca tapi melalui pengalaman nyata,” kata Jokowi. “Itulah pentingnya memerdekakan mahasiwa agar bisa belajar ke siapa saja,” tandasnya.

Presiden Jokowi juga meminta, agar seluruh perguruan tinggi memberikan perhatian besar terhadap kesehatan mental dan fisik mahasiswa. Seluruh perguruan tinggi, harus membangun karakter mahasiswa yang nasionalis dan berakhlak mulia.

Naik Peringkat
Presiden Jokowi bersyukur atas kenaikan peringkat Indonesia menjadi negara berpenghasilan menengah ke atas. Dengan pencapaian tersebut, Presiden Jokowi semakin optimistis Indonesia bisa menjadi negara berpenghasilan tinggi. “Kita punya peluang besar untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi,” kata Jokowi.

Meskipun demikian, Jokowi mengatakan bahwa menjadi negara berpenghasilan tinggi bukanlah hal yang mudah. Banyak negara yang selama berpuluh tahun hanya berhenti pada pendapatan menengah. “Artinya, mereka terjebak dalam middle income trap. Itulah yang tidak kita inginkan,” ujarnya.

Kepala Negara menegaskan, untuk menjadi negara berpenghasilan tinggi butuh sejumlah persyaratan. Yakni, kebutuhan akan infrastruktur yang kini terus digenjot pemerintah, lalu kebutuhan sumber daya manusia yang unggul.

“Di sinilah posisi strategisnya pendidikan tinggi, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mencetak generasi muda yang produktif dan kompetitif, yang selalu berjuang untuk kemanusiaan dan kemajuan Indonesia,” kata Jokowi.

Menurut Jokowi, untuk mencetak generasi unggul, perguruan tinggi harus terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Karenanya, ia meminta perguruan tinggi tidak disibukkan dengan hal-hal yang bersifat administratif. “Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box,” kata Jokowi.

Di bagian lain penjelasannya, Presiden Jokowi menyebut pandemi virus corona atau Covid-19 membuat sivitas akademika melakukan cara-cara baru dalam menuntut ilmu. Jokowi mencontohkan metode kuliah dalam jaringan (daring) yang kini telah berkembang menjadi sesuatu yang normal.

“Kuliah daring yang selama ini sangat lamban dijalankan, sekarang sangat sangat berkembang. Kuliah daring telah menjadi new normal dan bahkan menjadi next normal. Saya yakin akan tumbuh normalitas-normalitas baru yang lebih inovatif dan lebih produktif,” imbuhnya.
Jokowi menegaskan, memang sudah menjadi tugas perguruan tinggi untuk terus berinovasi mengikuti perkembangan zaman. Untuk itu, ia meminta perguruan tinggi tidak disibukkan dengan hal-hal yang bersifat administratif.

“Kita harus berubah, kita harus mengembangkan cara-cara baru, mengembangkan strategi baru yang smart shortcut, yang out of the box,” kata Jokowi lagi.

Dengan terus berinovasi, Jokowi meyakini setiap perguruan tinggi bisa mencetak generasi-generasi unggul. Hal itu akan semakin mempermudah Indonesia menjadi negara berpenghasilan tinggi. “Tapi, tugas mulia tidak bisa dilakukan dengan cara biasa-biasa saja. Kesempatan kita sangat sempit, tidak bisa dilakukan dengan rutinitas saja,” ujar Presiden. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *