Refleksi Masa Krisis, Ke Arah Mana Kurva Pemulihan Ekonomi Indonesia?

oleh
oleh
Ilustrasi pemulihan ekonomi (OKEZONE)

Oleh: Bambang Soesatyo , Maruarar Sirait, Andi Rahmat *)

HINGGA  bulan Februari tahun 2020, perekonomian dunia menunjukkan gairah pertumbuhan positif. Tidak ada tanda-tanda kontraksi berarti, apalagi resesi. Perbincangan dikalangan banyak ekonom dan pelaku bisnis pun demikian. Pembahasan lebih banyak pada isu kesenjangan ekonomi, stagnasi pendapatan kelas menengah, efek suku bunga rendah bank-bank sentral, perang dagang Amerika dengan China atau Ekonomi Pro Lingkungan.

Bambang Soesatyo (NET)

Dalam hal kritisasi pertumbuhan ekonomi dunia, ramai dibicarakan soal fenomena ‘sluggish’ (Istilah yang dipilih IMF ketimbang stagnasi), Fenomena Stagnasi Sekuler dalam pertumbuhan ekonomi dan seterusnya. Tidak banyak diskusi atau reportase tentang ancaman krisis, apalagi resiko depresi pada perekonomian.

Tapi semua itu berubah dramatis diakhir februari dan terus berlanjut hingga sekarang. Tiba-tiba saja seluruh dunia diperhadapkan pada situasi krisis ekonomi, yang makin hari makin menunjukkan kualitas kerusakannya.

Krisis ekonomi ini pemicunya tidak berasal dari dalam perekonomian itu sendiri. Tetapi berasal dari luar lingkungan perekonomian. Krisis kesehatan global, Pandemi Covid 19, berubah menjadi krisis ekonomi yang sulit dicari bandingan efeknya dalam khazanah perekenomian dunia paska Perang Dunia ke-2.

Sebagai pelaku usaha, kami merasakan nuansa optimistis memasuki tahun 2020. Kita memang merasakan adanya ‘tekanan’ pada perekonomian. Tapi persepsi terhadap tekanan itu lebih merupakan keadaan koreksi normal perekonomian terhadap ‘booming’ ekonomi paska 2008. Berupa perubahan perilaku bisnis, baik itu ditingkat konsumen maupun peralihan fokus usaha pelaku usaha.

Dalam periode 2014 hingga 2019 agresifitas investasi menunjukkan tren pengambilan resiko yang tinggi. Terutama pada investasi padat modal dan memakan waktu. Dalam persepsi kami, akan menunjukkan hasil positifnya dimulai tahun 2020 ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *